BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Jumat, 25 Februari 2011

resensi : keajaiban belajar


Keajaiban belajar

“Jika engkau ingin dunia, raihlah dengan ilmu.

Jika engkau ingin akhirat raihlah dengan ilmu.

Jika engkau ingin meraih keduanya, raihlah dengan ilmu” begitulah pembuka dari buku ini dalam tetrabook yang pertama. Buku ini ditulis oleh yun sirno seorang praktisi pendidikan yang sudah menerapkan dengan berbagai metode belajar mengajar yang beda dengan yang lain.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca bagi pembelajar, pekerja, pendidik serta orang tua.

Buku ini dibagi dalam empat tetra book dimana masing-masing tetranya memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri. Awalnya kita akan disugguhkan dengan motivasi yang luar biasa untuk mencintai ilmu, sejarah hebat manusia, tokoh-tokoh yang tidak menyerah, modal yang kita miliki, memanfaatkan kondisi, harapan, pujian, semua bisa, Indonesia bisa dan khusus muslim. Seakan kita termotivasi kencang untuk segera meraihnya, meraih ilmu, merasa kita sangat butuh ilmu dan kita adalah orang-orang hebat ni. Pembukaan yang begitu menawan dengan sajian yang memukau mata sebagai awal pertemuan buku guna melayangkan cita dan cinta belajar. Dalam tetrabook yang pertama kita diperlihatkan tentang kenapa yahudi pintar, potensi otak, pujian yang jarang kita ketahui, Itu semua terangkum dalam tetrabook 1: 10 kiat motivasi.

Selanjutnya menapaki halaman berikutnya kita dihamparkan dengan pemandangan yang indah mengenai 14 kiat sukses dalam tetrabook kedua, disini kita akan diajak untuk menatap, menata serta dibentangkan cara-cara untuk belajar yang efektif menurut penulis, bagaimana mudahnya apa yang kita pelajari menjadi kebahagiaan tersendiri, disini akan disuguhkan hamparan kiat-kiat belajar sukses tanpa ketertekanan serta selalu merasa happy dengan belajar, ada hamparan untuk belajar yang tidak biasa. Penulis berani untuk menyarankan tidak hafalan maupun menulis saat kita belajar, ada metode khusus yang ditawarkan oleh penulis dalam menyiasati seni belajar yang lebih indah, metode-metode yang jarang diterapkan di sekolah konvensional saat ini dan jarang kita duga metodenya.

Nah selain kita belajar, ditetrabook selanjutnya kita akan menyimak pemandangan mengenai seni mengajar, awal pembuka dihadapkan dengan rahasia-rahasia belajar dan mengajar yang efektif. Dalam tetrabook yang ini diberi nama secret of learning. Jika sudah menapaki halaman ini kita akan terkesima dengan metode belajar dan mengajar yang jarang diterapkan dalam pendidikan negeri ini. Ada beberapa paradigma yang perlu banyak diketahui oleh para pendidik maupun orang tua dalam mendidik secara efektif. Dihadapkan pada hamparan ilmu yang banyak “menganggukkan” kepala kita ketika melihat halaman demi halaman dalam tetrabook yang ini kemudian merencanakan langkah untuk perbaikan pendidikan, disinilah penulis menyuguhkan pemandangan buku yang begitu indah dengan memaksimalkan otak kanan sehingga senang dan mudah mencapai alam bawah sadar ketika membacanya akan memudahkan ilmu masuk. Maka penulis tidak hanya memberikan tips-tips rahasia belajar dan mengajar tapi juga membuktikan dari hamparan buku yang di suguhkan, pembaca akan terkesima dengan metode-metode yang jarang ada namun menjadi solusi pendidikan. Disini kita akan bertemu dengan metode bagaimana menciptakan kelas yang kondusif, menyenangkan, bagaimana membuat murid betah belajar, bagaimana belajar semakin dicintai murid, bagaimana berada dikelas ilmu senantiasa dinanti dan dirindu. Penulis memaparkan secara gambalang dalam tulisan ini karena sebagian besar apa yang tertulis dalam buku adalah pengalaman penulis ketika mengajar dan belajar, berusaha tak hanya teori namun pengalaman yang dihamparkan. Bagaimana mengajar dengan hati, menggunakan metode nabi serta menyeimbangkan 5potensi yang ada selain IQ, EQ, SQ penulis juga memaparkan dua lagi potensi dalam diri manusia.

Maka layak bagi pembelajar sejati, pendidik, orang tua mencoba menyaksikan sajian yang menawan dari buku “ KEAJAIBAN BELAJAR” yang memberikan paradigm tersendiri bagi pembaca.

“membongkar kesalahan belajar mengajar selama ini yang mengakibatkan proses belajar tidak menyenangkan dan hasil yang diraih jauh dari memuaskan. Saatnya mengubah metode belajar mengajar kita”

http://keajaibanbelajar.blogspot.com/

http://sbsmalang.blogspot.com/

dalam blog saya

http://halwa-pembelajar.blogspot.com/

resensi oleh reni wulandari

Selasa, 22 Februari 2011

Menyiapkan Masyarakat


“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka

dengan serta merta yang batil itu lenyap."Al-Anbiyaa': 18

"Dan bahawa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka itulah dia dan janganlah

kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), kerana segalajalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.

Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa". (Al-An'aam: 153)

Dua ayat diatas yang mnendasari untuk terus bergerak,

Menyaksikan Indonesia saat ini, setelah kemarin menyaksikan proses pergulatan di DPR, melihat kemiskinan dimana-mana, degradasi moral, keterbodohan, kerusakan yang lain..menjadikan diri untuk semakin kencang melaju untuk berkontribusi bagi sekitar, menyiapkan masyarakat untuk semakin berbaik dalam iman, amal serta akhlak

Memang sudah fasenya diri ini menyiapkannya, menyiapkan masyarakat lebih baik. Begitu saja ingin menangkap makna dalam tulisan. Jiwa yang selalu rindu perubahan, perbaikan serta cita-cita akan tegaknya islam dimuka bumi, setelah fase di kampus dilalui saat ini waktu tepat untuk membaur dengan masyarakat agar tersai manfaat apa yang telah saya peroleh dari dunia kampus. Ada banyak rasa ketika menghadapi realita di masyarakat, saat ini pula teori-teori itu harus diaplikasikan dalam dunia nyata.

Medanya sudah berganti dulu di kampus yang senantiasa berada dalam zona nyaman namun saat ini dituntut untuk lebih berkontribusi kepada masyarakat, tak sama karena disini butuh banyak metode dan cara yang unik dan beda dengan dunia kampus. Tak sama metode antara desa dan kota, antara di pekerjaan dan mahasiswa. TAK SAMA..

Mungkin sering bergelutnya dengan masyarakat desa mereka lebih pragmatis berfikirnya, ketika hendak menyampaikan yang haq selalu ada Tanya dan celetukan

“dapat apa aku dengan ikut acara ni, dapat sembako tidak? Pekerjaan dapat tidak?”

Ya begitulah sebagian besar masyarakat kita yang senantiasa berfikir pragmatis, maka tak hanya mengingat dalam kata namun kita butuh aplikasi nyata untuk memberi solusi, hmmmm selalu ada Tanya ?? tak cukup dengan kata? Sekali lagi tentang ekonomi selalu menjadi permasalahan hidup, memang benar

Kefakiran dapat mendekatkan pada kekafiran,

Berusaha bergerilya disini, menyiapkan masyarakat tak cukup dengan kata-kata namun kerja nyata dengan mensejahterahkan mereka,berusaha tak jadi penghalang untuk terus berbagi, menikmati seperti apa yang dikatakan oleh ust.rahmat Abdullah

Sejarah telah diwarnai, dipenuhi dan diperkaya oleh orang-orang yang sungguhsungguh.

Bukan oleh orang-orang yang santai, berleha-leha dan berangan-angan.

Dunia diisi dan dimenangkan oleh orang-orang yang merealisir cita-cita, harapan dan

angan-angan mereka dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan) dan kekuatan tekad.

Namun kebatilan pun dibela dengan sungguh-sungguh oleh para pendukungnya, oleh

karena itulah Ali bin Abi Thalib ra menyatakan : “Al-haq yang tidak ditata dengan

baik akan dikalahkan oleh Al-bathil yang tertata dengan baik”.

Berusaha dengan sungguh-sungguh menyiapkannya sebagai bekal, walau sering menemui benturan itu, benturan untuk memberi solusi perekonomian maka kita tak layak untuk menghindar, berusaha membuat daya yang dimulai dengan hal kecil.

Oh ya sedikit pesan untuk akhwat yang pernah dinasehatkan dalam diri

akhwat itu sangat diajurkan untuk menjelup dengan masyarakat namun tak boleh tercelup oleh mereka, akhwat selayaknya lebih peka dengan lingkungan sekitar karena kita yang mudah masuk ke mereka. Harus menyiapkannya terutama mungkin bagi yang belum nikah, wah maaf sedikit bercerita untuk menyiapkan masyarakat ini menjelang pernikahan kita, karena sebagian aktifis dakwah mereka gagal mencapai proses pernikahan yang sesuai islam dan dia tak banyak didukung oleh masyarakat sekitar dengan konsep yang ditawarkan sesuai syar’I malah bisa jadi fitnah antar masyarakat karena keterasingan prosesi pernikahan kita, yang ada hijab, pisah antara laki-laki dan perempuan, tak ada adat yang mengikutinya, maka selayaknya seorang akhwat lebih peka untuk menyiapkan masyarakat ini, entah itu sering mnengikuti kegiatan ibu-ibu, sholat di masjid asal tetap dengan batasan syari, jadi mengingat bahwa fase disini lebih menantang dan lebih membutuhkan banyak kontribusi, jangan sampai ketika kita kembali tapi masyarakat tak merasai manfaat kehadiran kita padahal kita adalah aktifis dakwah, bisa saja kita aktifis kampus dan belum tentu kita mampu menjadi aktifis kampong, maka belajar dari hal kecil terlebih dahulu.

Jangan pernah lelah untuk terus menebar benih kebaikan walau benih itu berada dalam tanah yang tandus, dia akan bisa menjadi tanaman indah bagi sekitar yang tandus jikalau dia mampu untuk mencari sumber lain dan berusaha sabar serta istiqomah menuainya Insya Allah dengan pertolongan Allah daerah itu akan menjadi subur,

jangan pernah henti untuk memberi cahaya, walau cahaya kunang-kunang kecil namun jika dia disatukan dengan banyak kawan pasti menjadi cahaya yang menunjukan, berusaha untuk terus tegar dalam berjuang ditengah ketersendirian karena banyak malaikat yang membantu..

mohon doanya kawan semoga persiapan ini bisa matang hingga waktu itu datang dan menjadi cahaya indah untuk negeri.

Rabu, 16 Februari 2011

Hikmah Membeli


beberapa waktu lalu mengunjungi pusat itu..
pusat perbelanjaan, pusat transaksi perekonomian di daerah saya..ya bisa dibilang pasar tradisional

ada banyak cerita, jeritan serta pertanyaan dalam hati ketika berusaha menyapa penghuni disana,
depan suatu "bedak"/toko tempat jualan makanan pokok. bertanya pada ibu-ibu penjual
" bu pripun ten pasar niki rame nopo mboten" (bu bagaimana kondisi pasar rame tidak?)tanya saya pada si ibu penjual
jawabnya"oalah nduk-nduk pasar saiki ora rame koyok pasar biyen" (pasar sekarang tidak serame dulu)deg....
tanya saya lagi.." pripun saged ngoten bu" (bagaimana bisa begitu) ni pertanyaan saya berusaha nyari apa yang mereka rasakan
setelah helaan panjang ibu itu menjawab

" cobo saiki okeh koyok indomaret, alfamaret..opo maneh kuwi..wes seng ning embong gede kuwi lho, benar iki ndeso tapi yo akeh banget to toko-toko koyo ngono, kan iku uwong-uwong luweh seneng tuku neng kono lho, coba bayangno nduk ndek toko iku papane neng embong gedhe tur ga usah angel-angel golek barang, saiki cubo kowe deleng nduk neng pasar okeh dalanan rusak, jembrek, lan rusu, dadine yo ngene uwong-uwong wegah nang pasar koyo ngene, oalah nduk aku iki wong cilik kok yo'o dodolan iki wes dadi penguripanku, saiki wes mundak kurang seng tuku wae neng pasar iki, tambah sepi nduk"

menunduk saya mendengarnya..baik saya terjemahkan ya, begini

"coba sekarang banyak indomaret, alfamaret, apa aja itu, di jalan besar, benar ini desa tapi banyak toko-toko seperti itu, kan jadinya orang-orang lebih senang beli di tempat itu, coba bayangkan nduk, di toko itu tempatnya yang di jalan besar jadi ga susah-susah cari barang, sekarang coba kamu lihat di pasar banyak jalanan rusak, becek, dan kotor jadinya ya gini orang-orang ga mau ke pasar, oalah nduk aku ini orang kecil kok ya jualan ini jadi penghidupan saya sekarang, semakin berkurang pembelinya di pasar ini, tambah sepi nduk"

hmm... sedikit menangkap perbincangan itu, mungkin ini hanya salah satu pasar di daerah saya saja dan mungkin belum tentu daerah lain...

ya kita lihat banyak pasar tradisional yang sudah terabaikan terutama di pedesaan padahal toko-toko ritel dengan mudahnya masuk desa tanpa diimbangi pula dengan perbaikan fasilitas di pasar dimana hal ini dapat mengurangi pendapatan penjual di pasar tradisional, sedangkan memang masyarakat lebih suka beli di toko-toko tersebut, ya tidak apa-apa kan emang ini termasuk persaingan usaha juga, namun betapa mudahnya pemerintah untuk meloloskan usaha-usaha tersebut dan tak mudah mereka memperbaiki fasilitas-fasilitas rakyat jelata.

ini pun kasus-kasus akhir-akhir ini yang ada di malang tentang rencana penggusuran pasar tradisional menjadi mall, begitu mudah pemerintah memberikan ijin untuk pendirian-pendirian pusat perbelanjaannya yang notabenenya dapat sedikit-demi sedikit membunuh ekonomi kecil....

aaah mungkin mereka punya banyak alasan untuk dapat mensejahterahkan dalam tanda kutib besar...

tak sanggup melihatnya. ekonomi negera ni? apakah benar telah mensejahterakan kalau dalam ekonomi islam endingnya ekonomi adalah falah, padahal pertumbuhan ekonomi tahun 2011 ini mengalami peningkatan mencapai 6,6 %.....apakah masyarakat kecil merakan juga?
mencapai sejahterakah mereka?

berfikir bahwa jika kita belajar ekonomi ataupun ekonomi islam maka bagaimana kita bisa menjadikan ilmu kita lebih bermanfaat dan kita lebih kontributif untuk ini...

sektor riil bagaimana kita menyentuhnya, kebijakan pemerintah,
sedikit berusaha dengan tetap belajar tentang hakikat ekonomi islam yang saya pelajari di bangku non formal membuat diri semakin gemes melihat kondisi ini...
berusaha mencoba menghidupkan sektor riil ...
bagaimana bisa mensejahterakan sekitar?
bertransaksi adil, jujur, profesional...

entah cita-cita itu selalu melambai untuk terus diusahakan bahwa suatu saat pasti ada
pasar tradisional yang semua penjualnya dari masyarakat kelas bawah, mereka memngikuti peminaan untuk semakin dekat dengan ALLAH, sehingga mencapai transaksi adil, jujur, terpercaya, profesional, penjual dan pembeli merasa nyaman bertransaksi, adanya keikhlasan dan kebermanfaatan serta barokah di tiap transaksi mereka selayak zaman rasulullah.

jadi teringat pesan bahwa satu orang pedagang yang jujur pahalanya luar biasa, bahkan sembilan dari 10 pintu rezeki itu di tangan para pedagang yang jujur...

maka teringat dalam diri kekita hendak membeli barang yang ditanya tak hanya dibutuhkan ato tidak tapi apakah bisa meraih nilai sosial tidak?

begini
apakah dengan membeli barang ni bisa memberikan kebermanfaatan bagi yang lain ya buat pedagangnya, semoga dengan apa yang kita beli kepada mereka membuat keberkahan dan kelegaan tersendiri bagi mereka yang membutuhkan tidak hanya membeli pada pemilik modal besar saja jika dimasyarakat kecil ada dan kualitasnya sama...
aaah rindunya.. pasti suatu saat nanti satu pasar saja untuk menerapkan bertransaksi adil PASTi terwujud.

Minggu, 13 Februari 2011

pelajarannya


bissmillah...
memperoleh pelajaran indah dari para pejuang Allah di bumi cinta....

berawal dari kepulangan mengambil pahala indah, menanti seorang umahat untuk berbagi bersama dengan diri...bercerita tentang hakikat kita berada dalam barisan dakwah ini yang penuh dengan keindahan kisah masing-masing pengembanannya...

berbagai rasa telah menyatu dalam bingkai ukhuwah indah bersama jamaah, entah saya mau memulai dari mana ketika hendak berbagi tentang kisah-kisah yang menginspirasi saya sebagai pencari bekal berpulang...

ada sosok yang ibu-ibu yang dia rela menyerahkan seluruh jiwanya untuk dakwah ini, bahkan ketika putra-putrinya sakit diapun menyempatkan diri untuk hadir dalam majelis hanya untuk minta maaf karena tak bisa datang padahal jarak waktu antara rumah beliau dan tempat satu jam perjalanan, prinsipnya adalah saya harus berkontribusi walau anak sakit, "insya Allah sebentar saya tinggal untuk ijin"....aaah malunya ketika mendengar hal itu yang terlampau sering diri membuat-buat alasan untuk seruan kebaikan agar sedikit menangguhkan, padahal secara dipikir-pikir para umahat itu yang memiliki putra banyak, kemudian harus ngurus suami, rumah, lingkungan masyarakat, negara ia sangat mampu dan intiba'nya yang luar biasa bila dibandingkan dengan akhwat yang belum menikah padahal tanggungan akhwat yang belum nikah mungkin lebih sedikit daripada umahat namun seringnya kami yang masih punya banyak alasan untuk menghindar....

ada lagi umahat yang telah merelakan putranya mengikuti pengembaraan dakwah di pelosok desa untuk saling berbagi dengan anak sekitar desa yang memang mereka butuh,

bertambah kisah tentang para pejuang zaman sekarang yang ia rela memberikan kontribusinya yang maksimal ke kepolosk desa hanya untuk mengingat kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar padahal rumahnya jauh di kota namun ia memberanikan diri untuk ke desa dengan motor butut dan selalu membawa putranya untuk kesana,
terselip guyonanan kami " ni ibu pembabat alas sejati " berani membuka lahan dakwah di tengah desa yang jauh dari peradaban kota, memberanikan diri menyusurui hutan, ladang, bahkan gunung, padahal ia seorang umahat yang mempunyai putra banyak dan amanahnya yang luar biasa namun tak lelah untuk berbagi.. subhanallah selalu ketika berinteraksi dengan mereka ada jawab yang mengoyak hati

" aaah ini masih sangat belum seberapa bila dibandingkan dengan perjuangan para umahat di palestine, asma' binti abu bakar yang kala itu ia menyusuri ladang tak bertuan hanya untuk memberi makanan untuk Rasulullah dan abinya, dengan perjuangan fatimah kala menumbuk gandum, dosa kita jauh lebih banyak dari amal kita.. jauuh sekali, surga itu terlalu istimewa maka ini masih sangat kecil jika bercita untuk menebusnya" selalu merinding jika berdialog dengan mereka, alhamdulillah masih berada dalam buaian cinta mereka yang tak lelah untuk mengingatkan akan hakikat kehidupan ini, tak ada keluhan dari mereka namun senyum selalu didapat dari mereka.

bukankah diri ini memang telah di jual untuk Allah?
maka mengapa kita tidak mempersembahkan yang terbaik kepada pembelinya sehingga imbalan yang diterimapun layak untuk kita sebagai penompang panas dan siksa di yaumul hisab?

berfikir lagi jikalau kita sangat sulit beribadah dengan khusyuk, bergerak, sulit berbaik maka bekal apa yang akan ditampilkan dengan indah kelak? bukankah dosa-dosa kita sangatlah banyak, sanggupkah kita menebusnya kelak jika tidak dengan amalan-amalan yang indah.
padahal di luar sana pada berebut untuk meraih banyak kebaikan agar kelak pertemuan dengan Allah semakin dekat dan erat, inilah kompetisi sejati sebenarnya memperebutkan kedekatan penuh pada Illahi..

bercermin pada banyak tauladan dalam perjalanan dakwah ini merasakan masih perlu banyak untuk berkontribusi nyata di negeri ini, jangan pernah manja dengan setiap fasilitas yang tersedia, jadikan dia penyokong utama dalam jalan ni, karena tantangan ke depan jauh lebih indah dibanding sekarang.

berusaha untuk terus belajar tanpa henti yang diiringi dengan kontribusi nyata,
teruntuk saudara-saudariku yang sering terlukai dalam benturan indah di organisasi, bukankah surga Allah masih jauh, mengapakah kita masih sibuk berfikir untuk sakit, padahal dia sangat indah sebagai bekal di yaumul hisab jika kita berusaha legowo dan mengupayakan dengan semaksimal mungkin untuk perbaikan?...

bukankah disana masih banyak yang butuh kontribusi kita? masih amat banyak PR kita?

*sedikit berbagi teruntuk saudariku yang sering bertanya nun jauh dari pandangan mata, semoga cerita ini memberikan semangat tersendiri untuk kita dalam melangkah pasti untuk torehan indah di yaumul akhir kelak

Jumat, 11 Februari 2011

maknanya


"...jadilah kalian kaum rabbani karena kalian selalu mengajarkan kitab dan selalu mempelajarinya"(Q.S. Ali Imran: 79)

entah berkali-kali sering merenungi makna ayat ini...kaum rabbani dia selalu berani untuk mengajari diiringi dengan belajar...
ya dalam ayat ini mengapa disebut terlebih dahulu mengajari ya? bukan belajarlah ..bukan...tapi mengajar, sedikit memberanikan diri untuk menangkap maknanya..
kita diminta untuk berkontribusi yang dibaringi dengan belajar, sehingga jika kita belajar maka hal yang tak bisa dilupakan adalah kembali mengajarkan apa yang kita dapat..inilah yang bisa menguatkan ilmu kita, ini pula yang menjadi ladang amal kita untuk bekal yaumul akhir...

sebagai seorang pembelajar sejati ia berusaha untuk terus belajar dan mengajarkan apa yang didapat walau sedikit, berusaha untuk terus menebarkannya.. tak lelah untuk berbagi, tak hina untuk terus berkontribusi. belajar dari apapun, belajar dengan penglihatan kita, pendengaran, percakapan dan semua indera kita.

inipun bagi pembelajar yang tak kenal lelah senantiasa bertanya:
apa tujuan belajar?
bagaimana cara belajar?
saya dapat apa dengan belajar?
apa selanjutnya yang saya lakukan dengan belajar?
dapat apa? apa manfaat dari belajar?
kontribusi apa yang telah diberikan saat belajar?
bisa menjadi teman di alam kubur tidak?
sudah barakah kah ilmu kita?

ini yang akhir-akhir ini saya renungi menjelang gelar itu tersemat, belajar tanpa henti...
semakin merenungi dan terus menyelesaikan apa yang harus diselesaikan ternyata menemukan banyak makna akan arti setiap kata-kata yang terbaca?...
indah sekali jikalau pandai mengambil hikmah apa yang didapat...

Allah ijinkan kami untuk terus mencintai ilmu,
Allah ijinkan kami untuk menguasai apa yang kami usahakan
Allah jangan biarkan setiap ilmu yang kami usahakan menjadi sia-sia begitu saja hanya pada tataran teori, berharap apa yang kami usahakan menjadi kontribusi tersendiri untuk negeri...
Allah haluskan kami dengan ilmuMu yang aaaah..jarang sekali kami membukanya lebih luas...
Allah ijinkan kami menyambungkan ilmu ini kepada yang lain ...
sinari selalu dengan pelita ilmu..
menjadikan cinta itu penuh hanya kepadaMu dalam meraih ilmu..
sayangi kami ya Allah dengan ilmu Mu....amin..

*mengambil hikmah ditengah-tengah merangkai setiap kata-kata dalam tugas, semoga setiap yang tertulis menjadi amalan terindah

Rabu, 09 Februari 2011

Dia


dia terus memberi...
tak lelah untuk berbagi..
tak pernah redup cahayanya hingga akhir zaman...

dia senantiasa mencintai dengan tulus...
berusaha untuk berbaik tanpa henti...
mengabdi pada Illahi rabbi....

dia selalu memberi inspirasi...
makhluk langit tak lelah mengiringi..

kejujurannya telah masyur...
mengucur tiap peluh....

memberi cahaya...
di kegelapan...

mengilhami banyak insan..
menuju pencerah yang diharap..
menanti surga dalam perjumpaan...

ya Rasulullah perjuanganmu yang tak pernah mengenal peluh, lelah...
ya Rasulullah kau selalu curahkan cintamu yang tulus untuk umat yang jarang mengingat....

kau mencintai kami hingga ajal menjemput...
sungguh malu jika kami tak mencintaimu...

ya Rasul salam alaika..
ya nabi salam alaika...

kami rindu menatap wajahmu

Jumat, 04 Februari 2011

Gejolak itu...


Beberapa akhir ini melihat fenomana dunia tentang gejolak itu, gejolak di mesir membuat hati tersayat, sedih, sekligus berdebar…

Mesir diguncang, beberapa statiun televisi tak henti mengabarkannya, serasa liputan ini tak habis untuk terus diperbincangkan, mesir negeri para sholihin, imam syafii yang belajar disna, negeri para nabi, negeri peradaban islam…

Aaah sedih rasa ketika kita melihat berbagai media tentang hal itu namun ada rasa harap untuk peradaban islam yang akan segera bangkit. Sedikit hikmah yang berusaha di ambil dari apa yang terjadi di mseir, Negara yang begitu melahirkan banyak ulama, sekarang sudah bermuram..

Hikmah untuk diri sempat tertangkap

Sekali lagi tentang karakusan, kemewahan, kesewanangan serta penyakit cinta dunia selalu menjadi penyebab utama disetiap kekacaun-kekacauan dunia…

Mubarak yang terlalu ambisius terhadap kekuasaan sehingga tak lagi memikirkan rakyatnya, terlalu ambisius terhadap kekayaan dan dunia, terlalu sombong, terlalu tamak… ya selayak Israel yang selalu serakah dengan harta, serakah terhadap apa yang ada dibumi, serakah untuk terus menghancurkan Palestine.

Itulah awal mula dari kekacauan besar, TAMAK, RAKUS, SERAKAH, CINTA DUNIA, BERMEWAH-MEWAH….penyakit itulah awal kehancuran, padahal Allahpun mengingatkan akan hal ini dalam Al Quran

“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. “ (Q.S Hud: 116)

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Q.S Al Israa: 16)

“Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.” (Q.S Al mukminun:33)

Telah jelas dalam Al Quran bahwa kemewahan ini lah penyebab dari kemungkaran dan kerusakan dimuka bumi ni,

Sudahlah…penderitaan negeri ini, penderitaan kaum muslimin di dunia,…

Gejolak di mesir menjadi pintu pembuka untuk kebebasan ini menjadikan Islam adalah solusinya..

Yakin dengan sangat!!!!sebentar lagi peradaban islam akan terwujud…

Asalkan penyakit-penyakit akhir jaman itu mulai dipapas habis, cukup capek bermewah-mewah dalam negeri yang tak berdaya oleh kaum dzolim, cukup kemewahan ini telah menyakiti banyak orang…

Sedikit berenung untuk itu, marilah dari kita untuk menolak penyakit-penyakit ini , marilah bersama untuk membinasakan kemewahan dengan kesederhanaan sebagai solusi dari hal yang terkecil saja untuk mewujudkan pemimpin yang peka terhadap rakyat, pemimpin selayak umar bin abdul aziz, umar bin khattab, ali bin abi thalib

Allah ijinkan kami semua peka terhadap yang demikian sehingga kelak sosok-sosok pemimpin seperti mereka terwujud, ijinkan kami pula untuk terus berkontribusi..

Unsur Pokok Peradaban Islam

Bissmillah..

Beberapa akhir ini sering berenung akan hakikat keberadaan kita di dunia, sedikit ingin berbagi dari apa yang pernah diperoleh tentang seorang wanita dan hakikat serta peradaban yang sesungguhnya kita harapkan dari lingkaran terkecil, bolehlah saya menyebut usroh(keluarga)..

Indah memang ketika mendamba suatu bangunan negara yang berdasar pada iman, aman, damai, islam yang terwujud dalam masyarakat madani pada masa Rasulullah dimana apa yang dihadapan adalah ketentraman.

Suatu cita yang diharap tak pernah lekang oleh zaman, suatu cita yang terus diperjuangkan . aaah cita yang harus diperjuangkan dari usroh (keluarga) maka yakin dengan peradaban yang pasti terwujud asalkan mulai dari usroh sudah terbentuk. Selalu menjadi perhatian penting dari Rasulullah untuk terus memperbaiki usroh ini.

Masyarakat islam bagaikan bangunan yang kokoh. Usroh bukan sebagai sendi terpenting saja dalam peradaban islam namun sudah menjadi unsure pokok. Maka wajiblah kepada kita lebih banyak belajar tentang usroh ini karena Al Quran pun telah menjabarkan cukup terinci tentang keluarga, banyak ayat yang menjelaskannya tentang pernikahan, tentang merawat anak, menyusui, adab dalam rumah tangga, pergaulan suami istri dll, subhanallah memang indah islam ini.

Dalam hadist tersebut bahwa

“Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut dalam keluarganya”

“Sebaiki-baik diantara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku”

Ya Rasulullah begitulah tauladan mulia yang tak pernah redup cahayanya untuk terus menjadi inspirasi bagi setiap yang beriman, sungguh indah pribadi beliau dengan tauladan untuk keluarga…

Teriring sedikit pelajaran untuk menempuh baiti jannati dimulai dari pribadi yang berusaha dekat dengan Allah kemudian terus terimplemantasi dalam keluarga dengan beberapa ciri berikut:

1. Sendi bangunan keluarga kader dakwah adalah taqwallah. Taqwa merupakan sendi terpenting dalam bangunan keluarga yang islami sebagai keluarga dakwah

2. Kebahagiaan utama keluarga tidaklah hanya materi saja namun lebih dari itu kebahagiaan hakiki adalah karena ketaqwaan pada Allah SWT yang dapat melahirkan kestiqohan antara anggota keluarga, miris ketika melihat banyaknya perceraian di negeri ini ya itu bisa berawal dari ketidak percayaan antar anggota keluarga maka sebuah kepercayaan yang terbangun dari ketaqwaan menjadi landasan untuk membangun usroh

3. Terbangunnya rumah kader dakwah selayaknya mengutamakan dharuriyyat (prioritas), mengurangi hal-hal yang tersier, sederhana, dan tidak israf (bermewah-mewah), indahnya ketika kita membaca tentang rumah Rasulullah yang begitu sederhana namun nyaman dan teduh karena naungan ketaqwaan..rindunya..

4. Dalam masalah makanan dan pakaian hendaklah menjauhi isrof atau bermewah mewah.. aaah hal ini yang terus berusaha untuk saya fokuskan untuk terus memperhatikan tiap apa yang dikonsumsi untuk diri dan keluarga sehingga tertembus hingga akhirat, Allah jadikan tiap langkah ini menjadi saksi dan konsumsi ini pun terus menuju kesana.

5. Tentang anggaran rumah tanggapun menjadilah perhatian penting untuk terbentuknya usroh yang islami, dia senantiasa memperhatikan halal-haram, zakat, tidak kikir, berborosan, bermewah-mewah, kemudian tidak seperti pasak lebih besar dari tiang…

6. Berusaha untuk terus ada VISI yang jauh ke depan untuk keluarga islam sehingga ia akan senantiasa hidup.

7. Program jelas terperinci selayak mengkoordiner organisasi besar dan profesional karena usrohpun suatu organisasi yang besar untuk terbentuknya peradaban islam.

Berusaha menuliskan dan berbagi akan pentingnya usroh ini, indahnya baiti jannati,

Sedikit referensi dari buku seri taujihat pekanan