BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Minggu, 28 Agustus 2011

doaku dipenghujung ramadhan


Ingin kugayuh terus ramadhan kali ini, kutinggalkan amal dan doa di malam terakhir ini, kutulis disini agar tak hanya diri yang ikut mengamini tapi jika berkenan kawan yang membaca, banyak pinta dan harap di ramadhan mubarok setelah berusaha dengan tertatih mengejar iman yang masih sangat rapuh ini namun harapan pasti tak akan sirna.. dari hati dan lubuk paling dalam kuberanikan untuk menulisnya agar yang berdoa tak hanya saya saja, Allahu Rabbi Engkau Yang Maha Kuasa, Engkau yang Maha Kaya, Engkau Yang Maha Berkehendak, anugerahi kami negeri yang berkah, negeri yang pemimpin dan rakyatnya mencintaiMu, Allah di akhir ramadhan ini kutitipkan doa ni, kuberanikan untuk menulis harapan bagi negeri tercinta agar motivasi kuat tertanam dalam jiwa untuk melaksanakan harapan ini  :
1.       Berharap akan negeri ini jauh dari sikap bermewah-mewah
2.       Berharap agar negeri ini bukan menjadi Negara terkorup
3.       Berharap negeri ini sejahterah dengan pendidikannya
4.       Politik yang bersih
5.       Pendidikan yang murah dan berkualitas sehingga mudah dijangkau oleh kalangan bawah
6.       Pemimpin-pemimpin negeri yang adil
7.       Tak ada tawuran
8.       Akhlak para pemimpin yang mulia, mendamba kepemimpinan umar bin abdul azis yang ia rela menyerahkan hartanya untuk kaum duafa, seperti umar bin khattab yang sangat teliti dan peka terhadap para rakyat yang kelaparan, rindunya diri ini.. Allah ijinkan kami merasai nikmat punya pemimpin yg seperti meraka atau mungkin kita akan berusaha seperti mereka
9.       Allah ketika diri belajar mengenalMu, belajar memaknai hidup ini semakin ada banyak sesak dalam dada yang membuncah untuk segera dikeluarkan apalagi tentang kapitalisme, lindungi kami dari sikap kapitalisme, lindungi Negara kami dari kejahatan ekonomi ini, ijinkan kami melangkah lebih banyak untuk ini. Agar kami sangat sadar bahwa gerak ini masih sangat kurang sekali
10.   Kemiskinan-kemiskinan ini mudah sekali membawa kekafiran ya Allah, ijinkan kami ikut dalam kereta dakwah ini. Kuatkan kami, istiqomahkan kami dalam idealism ini, dalam cinta ini dalamkasih ini, dalam cita dan gerak bersama
11.   Rinduku, rinduku, rinduku suatu saat kelak pelaku pasar sadar akan hakikat penciptaannya, bersama membangun bangsa ini, bergandeng tangan untuk memajukan negeri tercinta ni.
Buliran air mata ini mungkin tak sanggup melampiaskan semua harapku akan negeri tercinta….maafkan kata ini tertoreh dalam tulisan sebab kuingin mengungkap semua harap
Sesungguhnya Allah Yang berkehendak akan ini semua, Allah Yang Maha Berkuasa, hanya kepada Allah kami berserah, semoga dengan cita ini Engkau mengijinkan harap kami tercapai sebab usaha kami.
Semoga Allah berkenan dengan ini, diujung ramadhan nan diberkah, semoga bekas-bekas ramadhan inipun menyatu dalam jiwa para pejuang Mu dan jadikan aku salah satu dari bagian itu. Aku mencintai negeri ini karena Mu.

Minggu, 21 Agustus 2011

harapan Ramadhan


Kumangharapkan ramadhan kali ini penuh makna,
agar dapat kulalui dengan sempurna
Selangkah demi selangkah setahun berlalu
Puasa satu amalan sebagaimana yang telah diperintahkan
Moga dapat kulenturkan nafsu yang membelenggu diri
Takingin kubiarkan ramadhan berlalu saja
Tuhan bimbinglah daku yang lemah
Kupun tertatih mengejar ramadhan kali ini
Tak akan kubiarkan sedikitpun mencuri waktu untuk mendekat pada Illah
Penuhi target diri
Cintai diri dengan perbanyak aktifitas ruhani
Selangkah demi selangkah kutertatih mengejar cinta
Jujur sedih di 10 malam terakhir ini
Serasa ramadhan begitu cepat berlalu
Sudah saatnya semakin mengencangkan ikat pinggang
Kuulang lagi setiap harap dan target ditiap lembaran ramadhan kali ini
Banyak harap dan target yang hendak dicapai
Ada buih cinta yang menyeruak jiwa
Untuk berharap kemenangan yang sesungguhnya di kampong akhirat
Kumerayu pada Allah agar setiap amal diterima
Walau diri yang penuh hina
Penuh tangis, penuh penyeselan tersebab hati dan diri belum sempurna berikhtiar
Serasa ingin seperti Rasulullah ketika ramadhan
Namun nafsu lebih dominan
Allah belum tentu ramadhan kelak kubisa menemuinya
Allah ijinkan bekas ramadhan ini ada dalam diri
Biarkan kutertatih mengejar ramadhan kali ini
Berharap lulus dengan cinta yang tulus
Lulus dengan pribadi lurus penuh keimanan
Mulus untuk terus mengelus Cinta Illahi
Sedih ramadhan hendak pergi
Serasa ada yang hilang dalam jiwa
Namun tetap optimis karena berjuta doa kutitipkan dalam waktu ini
Berjuta harap akan kebaikan dunia dan akhirat
Berharap bekas ramadhan menyatu dalam diri pasca ramadhan

Selasa, 16 Agustus 2011

Momentum kemerdekaan

17 Ramadhan 1932 H= 17 Agustus  2011 M

Satu hari menjadi pengenang momentum berharga bagi kita, sebagai gerbang kehidupan kita, sebagai pedoman dan sebagai tujuan dari adanya kita. 17 Ramadhan bertepatan dengan nudzulul Quran dimana momentum ini adalah gerbang menuju peradaban yang gemilang kemerdekaan dari kebodohan,  datangnya cahaya setelah kegelapan, Surat Al Alaq yang terbaca dengan terbata dan menggigil oleh Rasulullah tercinta itu,  Awal turun Al Quran telah memerdekan dengan perintah membaca sehingga dari kejahiliyahan menuju kecermelangan generasi karena Al Quran, momentum ramadhan momentum berharga, momentum penuh makna tertebar rahmat. Kita pun tahu kemenangan perang badarpun terjadi pada bulan ramadhan, fathu Makkah juga terjadi bulan ramadhan, penaklukan yaman pun juga terjadi pada bulan ramadhan, Kemudian diproklamasikan kemerdekaan Negara tercinta kita inipun pada akhir bulan ramadhan, yang sebelumnya para tokoh kita terdaluhu telah bersusah payah merebut kemerdekaan ini dengan kesusahpayahan yang berlandas pada keyakinan penuh pada Allah akan kemerdekaan Negara tercinta maka yakinlah bahwa proklamasi itu layak dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di jum’at terakhir bulan ramadhan.

Subhanallah Allah telah mengatur dengan begitui indahnya momentum berharga bagi kemerdekaan kita.

Kemudian sesungguhnya untuk apa kita merdeka itu?
Apakah tujuannya?
Apakah selama ini peringatan 17an sekedar ceremonial belaka tanpa bekas yang mengakar bagi yang memperingatinya.

Ok marilah sedikit menilik pada pembukaan UUD 1945 yang selalu terbaca ketika upacara disana jelas terpampang tujuan kemerdekaan itu : memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Inilah yang ingin dibangun oleh tokoh Negara kita dulu dari kelima point itu sesungguhnya islampun memberikan jalan menuju kesana dengan proses pendidikan kita dalam puasa.
Puasa ramadhan telah mendidik kita dengan tujuan seperti yang tertera dalam tujuan Kemerdekaan RI. Adanya kewajiban zakat fitrah diakhir ramadhan membentuk pribadi yang peduli sekitar dan dari situ dapat menuju tercapainya kesejahteraan umum,
kemudian momentum nuzdulul Quran pada bulan ramadhan dan menjadikan bulan ramadhan adalah bulan Al Quran menjadi salah satu pendidikan menuju cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa karena dalam Al quran adalah cahaya menuju kegemilangan ilmu,
beranjak selanjutnya kita melihat bahwa ramadhan adalah sarana pendidikan kita agar bisa merasakan laparnya kaum papa, dari situ menumbuhkan jiwa solidaritas dan hal ini dapat mencapai 2 tujuan kemerdekaan Negara kita yaitu melindungi segenap bangsa, menuju perdamaian abadi. Puasa juga menjadi sarana pembentuk tujuan pelaksanaan ketertiban dunia yang berdasar awal pada kedisiplinan dimana puasapun sangat mendidik kita dalam hal kedisiplinan.
Dari sini tujuan kemerdekaan bukanlah narasi impian semata "Narasi kemerdekaan bukanlah sebuah ekspresi cita-cita semata tetapi ia adalah janji. Pada setiap anak bangsa dijanjikan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan dan bisa berperan di dunia global". (anies baswedan) Perwujudan cita-cita itulah yang disebut oleh Anies Baswedan sebagai sebuah janji. Dan janji itu menunggu pelunasannya oleh para pemimpin bangsa!

Tujuan kemerdekaan Indonesia adalah menuju kebebasan dari penjajah, nah puasapun mempunyai out put bagi alumninya adalah merdeka dari kungkungan hawa nafsu yang merongrong jiwa…
hmmmmmmmmmm apakah benar Puasa bisa memerdekan kita dari penjajahan hawa nafsu yang berlebihan jikalau kita masih melihat “consumer kapitalis” merajalela di hamper setiap kota di negeri ini. Waaah consumer kapitalis yang dia membeli berlebihan, membeli banyak hal tanpa mempertimbangkan kebermanfaatannya, yang dia hanya mengandalkan keinginan dan nafsunya, dengan gaya hidup yang berlebihan. Sebagai contoh coba kita jalan di daerah suhat, perempatan ITN, daerah pasar besar, kemudian pasar belimbing atau hamper disetiap sudut kota menjelang berbuka puasa selalu kita akan melihat pola konsumsi masyarakat yang mengandalkan keinginan setelah merasa bahwa telah tertahan dari makan dan minum selama sehari menjadikan menjelang buka adalah waktu yang tepat untuk memerdekan kelaparan dan kehausan selama sehari dengan membeli berbagai produk yang padahal belum tentu semua muat dalam tubuh mereka, belum lagi ketika kita melihat pusat perbelanjaan menjelang hari raya, wuiiih full abis dari pusat perbelanjaan dari kalangan kebawah sebut saja pasar tradisional hingga kalangan tingkat ekonomi tinggi semuanya full seakan-akan mereka berlomba-lomba menuju kemenangan dengan memperlihatkan ini
"lho kekayaanku "
dengan membeli berbagai barang bukan pertimbangan kebutuhan mendasar namun lebih pada keinginan dan gengsi tingkat tinggi. memang benar dalam teori ekonomi tentang kenginan

“keinginan manusia itu tak terbatas tapi sesungguhnya kebutuhan manusia terbatas” jika kita mengetahui hakikat penggunaan harta kita dan teori ekonomi islam adalah kita melakukan konsumsi untuk mencapai falah bukan keinginan yang berlebih-lebihan sehingga berakibat pada kemewahan, ketidak puasan, keserakahan dan sangat cinta dunia, mungkin inilah awal dari terbentuknya jiwa koruptor yaitu jiwa yang takpernah puas dengan kehidupan dunia, merasa kurang terus, serakah, kurangnya sikap qona’ah, bukankah sikap ini telah diperingatkan oleh Allah dalam Al Quran


Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. QS. Al-Isro’; 16.


Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. QS. Al-Waqi’ah: 41-45.

mereka hidup mewah dan terjerumus pada syahwat dan kelazatan duniawi. Maka Allah swt memberitahu bahwa kehidupan yang mewah akan menempah keburukan bagi kehidupan dunia dan akhirat. Sungguh sangat jelaslah Allah memperingatkan tentang kemewahan ini.  Inilah manusia yang tidak merdeka secara hakiki, walaupun mereka mengikuti pendidikan ramadhan namun tak berbekas berkahnya ramadhan.

Ok dalam konteks kenegaraan kita masih melihat keterjahaan masih melanda negeri tercinta ni tapi inipun tak bisa digeneralisir untuk semua, saya berusaha menyoroti kebelum merdekaan dari daerah malang raya saja.

Tujuan awal dari kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian  sudahkah kita melihatnya di malang raya ini, pendidikannya? Di tengah maraknya anak-anak putus sekolah, justru pemerintah menggulirkan program sekolah unggulan berlabel rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI).

Keberadaan dua sekolah ini dilema bagi dunia pendidikan kita. Di satu sisi pemerintah ingin membangun pendidikan unggulan, di sisi lain munculnya nuansa diskriminatif karena mahalnya biaya, berarti RSBI/SBI hanya mengakomodasi kalangan orang kaya.
hmmm semakin terasa klo sekolah berkualitas tinggi hanya untuk kaum berduit.

Beranjak ke pembangunan infrastuktur, apakah sudah merdeka dengan tujuan mensejahterahkan bangsa, dilihat saja daerah malang selatan masih banyak jalanan yang rusak dan tidak diperbaiki, kemudian adanya ketimpangan pembangunan dalam satu daerah saja, yang sebenarnya malang raya itu sangatlah kaya raya namun kendala kebijakan public dan fasilitas public yang belum memadai sehingga sempat muncul isu pemekaran daerah kabupaten malang yang sangat luas ini dan belum puasnya masyarakat dengan fasilitas yang diberikan pemerintah.

Yaaa ini hanya kegundahaan kami, entah jika pemerintah sudah sangat bekerja keras menuju kemerdekaan yang hakiki. Kami rakyat kecil berusaha berkontribusi untuk negeri sekecil apapun itu yang diawali dengan belajar dan menyebarkannya dg wacana yang dilanjut amal nyata untuk masyarakat dimulai dari memerdekan diri pribadi kemudian sekitar yang kami sangat yakin kemerdekaan hakiki bangsa tercinta ini pasti tercapai.

Berdoa dalam ramadhan untuk negeri tercinta lebih sejahterah dan berkah bukan menjadi negeri yang dimurka Allah karena kemewahannya. Beraksi untuk negeri…….

Nice quote yg menginspirasi untuk negeri dari kawan2ku nan jauh
Think globally act locally
Aku untuk negeriku/bangsaku
Negeri ini lebih aku cintai dari diriku sendiri