BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Kamis, 15 Desember 2011

Indahnya LUKISANMU Wahai IBU

( ditulis sebagai refleksi hari ibu)
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. (file://localhost/G:/ibu/486.html)
Aah iya, jika kita telisik mengenai permasalahan tentang ibu di negeri ini amatlah banyak, mulai dari kasus prita yang berakhir di tralis besi dengan memisahkan dua anaknya kemudian kasus TKW yang pulang tinggal mayat, kasus tingginys angka kematian ibu saat melahirkan, kurangnya gizi, kenakalan remaja, kerusakan moral anak bahkan kenaikan harga sembako, BBM pun selalu menjadi masalah utama seorang ibu. Hari ibu yang diperingati setiap akhir tahun ini serasa hanya ceremonial belaka tanpa meninggalkan jejak solusi untuk masalah yang sepertinya menjadi masalah permanen bagi ibu pertiwi, namun dari sini ada harap yang besar untuk kita emban sebagai muslimah dan mendukung bagi kaum muslim.
Menjadi ibu memang sebuah pilihan yang indah, pilihan yang tak ditawarkan bagi kaum sekuat adam, sungguh tidak, namun dari kaum ibu akan tumbuh generasi harapan ummat, karena sebenarnya seorang wanita jika ia di karunia amanah menjadi seorang ibu maka tugas yang paling utama adalah mendidik anak-anaknya dengan jiddiyah (kesungguhan) yang tinggi. Namun realita di masyarakat Indonesia saat ini frame berfikir bahwa seorang ibu adalah manusia yang multi talent dimana ia mampu mengandung, melahirkan mendidik kemudian beranggapan bahwa ibu yang berkarier di luar rumah dengan gemilang, dia adalah sosok ibu modern yang hebat, tanpa ia tahu ternyata anak menjadi korban kekurang perhatiannya seorang ibu pada anaknya. Kemudian sampai kapan paradigm ini terus membudaya dinegeri tercinta ini.
Hmmmm, sebagai penawar yang tertulis diatas Sejenak kita mengaca peran seorang ibu pada zaman Rasulullah dulu. Kisah Asma’ binti Abu Bakar sang pendidik sejati (semoga kita diperkenankan untuk mentauladani dan bertemu dengan beliau)… begini singkatnya.
Asma memiliki putra yang bernama Abdullah bin Zubair, dia adalah amirul mukminin. Pada suatu saat Bani Umayyah dibawah kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan mengutus Hajjaj Ats-Tsaqafi untuk mengepung Abdullah bin Zubair dari berbagai penjuru hingga menyebabkan daerah kekuasaan Abdullah mengalami kekurangan pangan, kekeringan dan kemudian sebagian besar pengikut Abdullah bin Zubair perpaling darinya. Dalam keadaan terkepung ini Abdullah bertemu dengan ibu, maka nasihat indah menyejukan qalbu Abdullah.
“anakku, engkau tentu lebih tahu tentang dirimu! Jika menurut keyakinanmu engkau berada di jalan yang benar dan mengajak untuk mencapai kebenaran itu, maka bersabarlah dan bertakwalah dalam melaksanakan tugas itu sampai titik darah penghabisan. Tidak ada kata menyerah dalam kamus perjuangan melawan kebuasan buda-budak Bani Umayah. Tetapi jika menurut pikiranmu engkau mengharap dunia, maka engkau adalah seburuk-buruk hamba. Engkau celakakan dirimu sendiri beserta orang-orang yang tewas bersamamu.”
Nasihatnya kemudian, “ Aku memohon kepada Allah semoga ketabahan hatiku menjadi kebaikan bagi dirimu, baik engkau mendahului aku menhadap Allah atau aku mendahuluimu. Ya Allah semoga ibadahnya sepanjang malam, shaumnya sepanjang siang, dan baktinya kepada orang tuanya Engkau terima disertai curahan rahmatMu. Ya Allah, aku serahkan segala sesuatu tentang dirinya kepada kekuasaanMu dan aku rela menerima kepetusanMu. Ya Allah, berilah aku pahala atas segala perbuatan Abdullah bin Zubair ini, pahalanya orang-orang yang sabar dan bersyukur.” Aaahh alangkah indahnya dialog cinta antara anak dan ibu ini, sungguh tanpa ada kekokohan aqidah yang kuat bagi seorang ibu tak akan mampu melahirkan generasi seperti Abdullah bin Zubair..semoga kita para muslimah mampu mentauladani sikapnya itu, sungguh tak mudah bagi wanita untuk dia itu berbuat zuhud sebab pada hati dan pandangan matanya dijadikan indah harta dan dunia seisinya ini, itulah godaan wanita masa kini yang mudah goyah dengan beraneka keindahan dunia…. Sungguh betapa indahnya godaan itu. Namun bagi seorang muslimah sejati seperti Asma’ binti Abu Bakar ini, ia mampu menjadikan apa yang teranugerah dalam dirinya adalah sarana untuk mengabdi pada Allah, begitupun dengan anak dan harta titipan ini.
Maka saudariku muslimah, alangkah indah dirimu, alangkah cantik dirimu jika apapun yang teranugerah untukmu menjadi sarana untuk mendekat pada Illahi. Peradaban islam yang madani itu justru berawal dari dirimu, untuk melukiskan keindahan akhlak, ilmu pada kertas putih anak-anak kita, maka APA YANG SUDAH KITA SIAPKAN MENUJU MEGA PROYEK ini? Masihkah kita enggan mencari ilmu sekuat tenaga untuknya, sedang kita sekolah untuk dunia kita berpuluh tahun, namun untuk MEGA PROYEK ini apa yang sudah kita siapkan? Sungguh tak hanya butuh ilmu agama saja, namun ia butuh keterampilan, keahlian dan bersiap untuk mencurahkan hati, jiwa, harta dan diri demi proyek ini. Agar kasus diawal artikel tak menjadi permasalahan permanen. Menjadilah ibu sejati bagi dirimu, anakmu masyarakat dan bangsamu. KEINDAHAN LUKISANMU di ATAS KERTAS PUTIH YANG BERSIH Menjadi PENAWAR BAGI PERMASALAHAN UMAT.
Jangan pernah berhenti bergerak! Beranilah pada kebenaran! Bicaralah jika kau benar! Kendalikan godaan dunia dan harta ini dengan cara mulia! Pergunakan malumu pada tempatnya! Semoga kita semua para muslimah aktivis dakwah dapat bertemu dengan para umahatul muslimin yang mengispirasi kita, di jannah kelak! Semoga!
Salam sayang bagi calon ibu maupun yang sudah menjadi ibu

Minggu, 27 November 2011

Nikmat yang indah


Alhamdulillah nikmat tiada tara ketika kehausan akan ilmu terbayar dengan kesempatan emas, kesempatan yang berharga untuk senantiasa memperbaiki diri, disetiap diri memang benar tiada pernah terputus untuk selalu belajar dan mengajar… ya tak akan pernah putus sampai akhir hayat kita. Karena sangat jelas ketika harapan akan generasi rabbani tercapai dengan proses saling belajar dan mengajarkan
Ahh alangkah beruntungnya kita ketika kesempatan tersebut menghampiri, kesempatan yang sangat berharga. Nah sekedar berbagi menjelang hari guru kemarin selama tiga hari lalu saya mendapat kesempatan untuk belajar tentang smart teaching yang diselenggarakan di SMKN 2 Malang oleh YDSF malang yang di pandu oleh tim trainer dari KPI, sungguh luar biasa memberikan banyak inspirasi, cita dan cinta…
Nah ada 8 materi yang kami dapatkan dipelatihan ini sungguh luar biasa sekali..ini tertulis untuk menguatkan ingatan dan azzam saya agar terlaksana dengan baik sehingga saya post disini dan sedikit sharing mungkin saja ada yang punya lebih banyak ilmu sehingga saya dapat belajar lebih banyak.
Pada hari pertama mendapat materi tentang Asas SMART TEACHING
“bawalah dunia mereka ke dunia kita, antarkan dunia kita ke dunia mereka”
Macamnya :
·         Segalanya berbicara
·         Segalanya bertujuan
·         Alami baru namai
·         Akui setiap usaha
·         Jika layak dipelajari layak pula dirayakan
Kemudian ada tiga modalitas belajar kita yang semua dari kita kemungkinan tahu yaitu modalitas visual, auditorial, kinestetik.
Selanjutnya kami juga belajar tentang  Multiple Intelejen yang bisa disingkat “SLIM N BLIM” yaitu :
1.    SPASIAL VISUAL
2.    LINGUISTIK
3.    INTERPERSONAL
4.    MUSIKAL
5.    NATURAL
6.    BODY KINESTETIK
7.    INTRAPERSONAL
8.    LOGIKA MATEMATIK
Nah pada hari kedua mendapat materi tentang 7 aspek membangun suasana menggairahkan yaitu:
·         Kekuatan niat
·         Libatkan emosi
·         Jalin rasa simpati
·         Saling memiliki
·         Kegembiraan dan kebermaknaan
·         Keluar dari zona nyaman
·         Keteladanan
Wuuiiih yang saya sebelumnya bukan basic dari pendidikan serasa wah banget ketika mendapat ni materi,  ni masih ada materi lagi loh, tentang landasan yang kukuh disingkat “ INKOTA GACARA WES IMBANG HIDUPE” yaitu:
1.    Integritas
2.    Komitmen
3.    Tanggung jawab
4.    Kegagalan awal dari kesuksesan
5.    Berbicara dengan niat yang baik
6.    Luwes
7.    Keseimbangan
8.    Hidup saat ini
Selanjutnya pada presentasi prima mendapat cara presentasi yang melibatkan satiap gerak kita melalui komunikasi :
o   Verbal
o   Nonverbal
o   Smart teacher
o   Mempertimbangkan modalitas belajar
 Setelah mendapat materi tentang presentasi prima kami digiring untuk memahami tentang lingkungan yang mendukung belajar disingkat PRAMUKA:
o   POSTER IKON dan afirmasi
o   Manfaatkan ciptaan Allah
o   Pergunakan alat bantu
o   Gunakan music
o   Perhatikan kebersihan kelas
o   Pengaturan bangku
Nah ini adalah materi terakhir di hari ketiga yang memunculkan beberapa inspirasi buat saya yaitu mambuat RPP system TANDUR
Yang memalui tahapan :
1.    Tumbuhkan atao motivasi siswa untuk belajar diawal masuk
2.    Alami
3.    Namai
4.    Demonstrasikan
5.    Ulangi
6.    Rayakan
Aaaah inilah yang menurut saya luar biasa ketika mendapat pelatihan dimana sebelumnya saya sangat jarang mendapatkan….dari basic ekonomi ke pendidikan Insya Allah saya pun pasti bisa mencapai salah satu mimpi saya dengan pilihan terindah ini. Tulisan ini bermaksud share dan ingin agar saya yang sangat-sangat dan sangat butuh ilmu sekali dari tulisan ini memunculkan diskusi yang mencerdaskan, menambah wawasan, membuka cakrawala yang kemudian dari hal kecil dapat merubah untuk lebih baik… disetiap doa teriring rasa cinta untuk saling berbagi, mengingatkan dan membantu untuk membentuk bangunan yang kokoh nan indah. Tulisan ini terdedikasi untuk saudaraku, kawanku seprofesi.
Salam cinta untuk senantiasa berbagi dan memperbaiki ^^


Minggu, 06 November 2011

Yang terpilih menjadi takdir terindah

tulisan ini ingin sekali merefleksikan hatiku.... merefleksikan cintaku.....
hal yang membuat aku tak berkutitk untuk senantiasa bersyukur pada Illahi ketika aku mendapati pekerjaan ini sebagai penyambung hidupku....

aah maaf mungkin ini masih kisahku tentang pekerjaan baruku yang mungkin awalnya bukan tujuan utama dalam meraih visiku.....
setelah beberapa bulan aku bergelut didunia ini semakin kumerasakan kenikmatan tersendiri yang selama ini senantiasa aku cari, kenikmatan yang tiada tara untuk senantiasa dekat dengan Illahi Rabbi, ya kudapati disini, dengan mangajar anak-anak yang luar biasa, mengajar adalah seni indah tersendiri dimana ini  adalah bekal utamaku dalam meraih sukses, ya bekal utama walau sebelumnya ku berkeinginan kerja di semacam lembaga keuangan syariah, atau apapun yang berbau ekonomi syariah, namun ketika aku apply ke sekolah ini kuputuskan untuk semantara saya fokus disini, di dunia pendidikan terlebih dahulu mungkin untuk beberapa tahun ke depan karena saya berfikir ini adalah bekal utama saya dalam meraih keluarga yang sakinah kelak, kita itu lho bertahun-tahun belajar ilmu kedunian, namun jarang berfikir kita untuk  serius belajar ilmu tentang kerumah tanggaan, ya ini yang harus saya geluti mengenal karakter anak sehingga saya kelak dapat berkaca dalam mendidik anak-anak, sangat menyadarinya diri ini bahwa ibu adalah tempat sekolah yang pertama dan utama maka kujadikan diri ini dan pekerjaanku disini...

banyak hikmah yang kuperoleh dari sini, saya banyak belajar tipe orang tua dalam mendidik anaknya yang kemudian dapat menghasilkan anak seperti apa? aah jadi belajar banyak deeh, entah inilah yang tertakdir dan terpilih untuk hidup saya sementara ini yaitu menyiapkan yang terbaik untuk anak saya kelak dengan belajar dan bekerja menyemai cinta yang indah dengan anak-anak.......


karena saya sangat yakin kekuatan utama pondasi keluarga islam adalah orang tua yang pandai menyiapkan generasinya dengan cara yang terbaik, menjadikan pekerjaanku ini tak hanya untuk mencari nafkah semata namun lebih dari itu, yaitu dengan belajar lebih banyak,..... semakin aku menggebu untuk menyiapkannya semakin aku menyatu dengan pekerjaan ya dengan sadar bahwa tugas utamaku kelak adalah sebagai tiang agama, maka diri ini kuinfaqkan disini......

aaahh walau tersering air mata mnegalir karena keinginan untuk berkarir jauh dan lebih mentereng namun apa yang terpilih dalam hati dan jiwa adalah keinginan untuk senantiasa dekat dengan Illahi Rabbi, seperti konsep yang aku yakini bagaimana kerja dan harta kita ini bisa menjadikan kita semakin dekat dengan ALLAH maka keberkahan Insya Allah menghampiri inilah yang ku kejar saat ini walau jelas saya pasti masih punya keinginan untuk kuliah lagi, ngajar ekonomi islam dan ikut mengembangkan ekonomi islam namun saat ini aku berfikir bahwa kebutuhan utamaku saat ini adalah mempersiapkan yang terbaik untuk generasiku dengan ilmu, karena diri yang merasa sangat kurang sekali, semoga keberkahan senantiasa kudapat..... mohon doa agar tetap istiqomah

Senin, 03 Oktober 2011

now my life

bissmillah..

ada sebuah rnungan ayang akhir-akhir ini menggejolak dalam jiwa...
dalam setiap hentakan nafas ni, saat mulainya dunia nyata kuarungi tidak lagi dalam bangku kuliah, kini aku telah bekerja yang dulu aku berharap bekerja di ibu kota denganberbagai hiruk pikuknya namun Allah telah memberi ganti yang lebih baik semoga ini baik untuk akhirat dan duniaku, memutuskan untuk menjadi guru yang sebelumnya aku kuliah bukan di jurusan pendidikan namun dari sini aku sangat belajar banyak hal, aku memang sangat ingin belajar tentang pendidikan karena kelak aku akan menjadi ibu, berusaha untuk serius mendalami pekerjaan ini mencintainya, sehingga kelak jika Allah telah mengijinkan aku untuk membangun peradaban maupun madrasah nyata untuk anak-anakku bisa terlaksana dengan baik, diri jadi berfikir begitu serius kita belajar untuk mengejar dunia namun akhirat sangat jarang diingat dan dikejar-kejar, maka disinilah aku memulai, mengejar akhirat untuk menjadi guru, berpeluh keringat tak jadi masalah, mengenai visiku yang nyata dan Insya Allah pasti tergapai, dari ini memulai untuk membentuk visi generasi rabbani maupun ekonom rabbani maka ini adalah salah satu langkah menuju nya, karena dengan saya mengajar ini saya semakin memaknai arti tentang rabbani tersbut. belajar dan mengajarkan terutama Al quran. ya dari saya menjadi guru ini saya semakin optimis untuk peradaban dan visi kedepan semakin nyata, Insya Allah untuk menjadi dosen ekonomi islam minimal 5 tahun lagi tercapai, dan 2  tahun lagi saya sudah S2 ekonomi islam. Insya Allah saya yakin. saya akan ikut aktif membangun peradaban yang indah kelak. bissmillah wa aamiin

Minggu, 28 Agustus 2011

doaku dipenghujung ramadhan


Ingin kugayuh terus ramadhan kali ini, kutinggalkan amal dan doa di malam terakhir ini, kutulis disini agar tak hanya diri yang ikut mengamini tapi jika berkenan kawan yang membaca, banyak pinta dan harap di ramadhan mubarok setelah berusaha dengan tertatih mengejar iman yang masih sangat rapuh ini namun harapan pasti tak akan sirna.. dari hati dan lubuk paling dalam kuberanikan untuk menulisnya agar yang berdoa tak hanya saya saja, Allahu Rabbi Engkau Yang Maha Kuasa, Engkau yang Maha Kaya, Engkau Yang Maha Berkehendak, anugerahi kami negeri yang berkah, negeri yang pemimpin dan rakyatnya mencintaiMu, Allah di akhir ramadhan ini kutitipkan doa ni, kuberanikan untuk menulis harapan bagi negeri tercinta agar motivasi kuat tertanam dalam jiwa untuk melaksanakan harapan ini  :
1.       Berharap akan negeri ini jauh dari sikap bermewah-mewah
2.       Berharap agar negeri ini bukan menjadi Negara terkorup
3.       Berharap negeri ini sejahterah dengan pendidikannya
4.       Politik yang bersih
5.       Pendidikan yang murah dan berkualitas sehingga mudah dijangkau oleh kalangan bawah
6.       Pemimpin-pemimpin negeri yang adil
7.       Tak ada tawuran
8.       Akhlak para pemimpin yang mulia, mendamba kepemimpinan umar bin abdul azis yang ia rela menyerahkan hartanya untuk kaum duafa, seperti umar bin khattab yang sangat teliti dan peka terhadap para rakyat yang kelaparan, rindunya diri ini.. Allah ijinkan kami merasai nikmat punya pemimpin yg seperti meraka atau mungkin kita akan berusaha seperti mereka
9.       Allah ketika diri belajar mengenalMu, belajar memaknai hidup ini semakin ada banyak sesak dalam dada yang membuncah untuk segera dikeluarkan apalagi tentang kapitalisme, lindungi kami dari sikap kapitalisme, lindungi Negara kami dari kejahatan ekonomi ini, ijinkan kami melangkah lebih banyak untuk ini. Agar kami sangat sadar bahwa gerak ini masih sangat kurang sekali
10.   Kemiskinan-kemiskinan ini mudah sekali membawa kekafiran ya Allah, ijinkan kami ikut dalam kereta dakwah ini. Kuatkan kami, istiqomahkan kami dalam idealism ini, dalam cinta ini dalamkasih ini, dalam cita dan gerak bersama
11.   Rinduku, rinduku, rinduku suatu saat kelak pelaku pasar sadar akan hakikat penciptaannya, bersama membangun bangsa ini, bergandeng tangan untuk memajukan negeri tercinta ni.
Buliran air mata ini mungkin tak sanggup melampiaskan semua harapku akan negeri tercinta….maafkan kata ini tertoreh dalam tulisan sebab kuingin mengungkap semua harap
Sesungguhnya Allah Yang berkehendak akan ini semua, Allah Yang Maha Berkuasa, hanya kepada Allah kami berserah, semoga dengan cita ini Engkau mengijinkan harap kami tercapai sebab usaha kami.
Semoga Allah berkenan dengan ini, diujung ramadhan nan diberkah, semoga bekas-bekas ramadhan inipun menyatu dalam jiwa para pejuang Mu dan jadikan aku salah satu dari bagian itu. Aku mencintai negeri ini karena Mu.

Minggu, 21 Agustus 2011

harapan Ramadhan


Kumangharapkan ramadhan kali ini penuh makna,
agar dapat kulalui dengan sempurna
Selangkah demi selangkah setahun berlalu
Puasa satu amalan sebagaimana yang telah diperintahkan
Moga dapat kulenturkan nafsu yang membelenggu diri
Takingin kubiarkan ramadhan berlalu saja
Tuhan bimbinglah daku yang lemah
Kupun tertatih mengejar ramadhan kali ini
Tak akan kubiarkan sedikitpun mencuri waktu untuk mendekat pada Illah
Penuhi target diri
Cintai diri dengan perbanyak aktifitas ruhani
Selangkah demi selangkah kutertatih mengejar cinta
Jujur sedih di 10 malam terakhir ini
Serasa ramadhan begitu cepat berlalu
Sudah saatnya semakin mengencangkan ikat pinggang
Kuulang lagi setiap harap dan target ditiap lembaran ramadhan kali ini
Banyak harap dan target yang hendak dicapai
Ada buih cinta yang menyeruak jiwa
Untuk berharap kemenangan yang sesungguhnya di kampong akhirat
Kumerayu pada Allah agar setiap amal diterima
Walau diri yang penuh hina
Penuh tangis, penuh penyeselan tersebab hati dan diri belum sempurna berikhtiar
Serasa ingin seperti Rasulullah ketika ramadhan
Namun nafsu lebih dominan
Allah belum tentu ramadhan kelak kubisa menemuinya
Allah ijinkan bekas ramadhan ini ada dalam diri
Biarkan kutertatih mengejar ramadhan kali ini
Berharap lulus dengan cinta yang tulus
Lulus dengan pribadi lurus penuh keimanan
Mulus untuk terus mengelus Cinta Illahi
Sedih ramadhan hendak pergi
Serasa ada yang hilang dalam jiwa
Namun tetap optimis karena berjuta doa kutitipkan dalam waktu ini
Berjuta harap akan kebaikan dunia dan akhirat
Berharap bekas ramadhan menyatu dalam diri pasca ramadhan

Selasa, 16 Agustus 2011

Momentum kemerdekaan

17 Ramadhan 1932 H= 17 Agustus  2011 M

Satu hari menjadi pengenang momentum berharga bagi kita, sebagai gerbang kehidupan kita, sebagai pedoman dan sebagai tujuan dari adanya kita. 17 Ramadhan bertepatan dengan nudzulul Quran dimana momentum ini adalah gerbang menuju peradaban yang gemilang kemerdekaan dari kebodohan,  datangnya cahaya setelah kegelapan, Surat Al Alaq yang terbaca dengan terbata dan menggigil oleh Rasulullah tercinta itu,  Awal turun Al Quran telah memerdekan dengan perintah membaca sehingga dari kejahiliyahan menuju kecermelangan generasi karena Al Quran, momentum ramadhan momentum berharga, momentum penuh makna tertebar rahmat. Kita pun tahu kemenangan perang badarpun terjadi pada bulan ramadhan, fathu Makkah juga terjadi bulan ramadhan, penaklukan yaman pun juga terjadi pada bulan ramadhan, Kemudian diproklamasikan kemerdekaan Negara tercinta kita inipun pada akhir bulan ramadhan, yang sebelumnya para tokoh kita terdaluhu telah bersusah payah merebut kemerdekaan ini dengan kesusahpayahan yang berlandas pada keyakinan penuh pada Allah akan kemerdekaan Negara tercinta maka yakinlah bahwa proklamasi itu layak dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di jum’at terakhir bulan ramadhan.

Subhanallah Allah telah mengatur dengan begitui indahnya momentum berharga bagi kemerdekaan kita.

Kemudian sesungguhnya untuk apa kita merdeka itu?
Apakah tujuannya?
Apakah selama ini peringatan 17an sekedar ceremonial belaka tanpa bekas yang mengakar bagi yang memperingatinya.

Ok marilah sedikit menilik pada pembukaan UUD 1945 yang selalu terbaca ketika upacara disana jelas terpampang tujuan kemerdekaan itu : memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Inilah yang ingin dibangun oleh tokoh Negara kita dulu dari kelima point itu sesungguhnya islampun memberikan jalan menuju kesana dengan proses pendidikan kita dalam puasa.
Puasa ramadhan telah mendidik kita dengan tujuan seperti yang tertera dalam tujuan Kemerdekaan RI. Adanya kewajiban zakat fitrah diakhir ramadhan membentuk pribadi yang peduli sekitar dan dari situ dapat menuju tercapainya kesejahteraan umum,
kemudian momentum nuzdulul Quran pada bulan ramadhan dan menjadikan bulan ramadhan adalah bulan Al Quran menjadi salah satu pendidikan menuju cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa karena dalam Al quran adalah cahaya menuju kegemilangan ilmu,
beranjak selanjutnya kita melihat bahwa ramadhan adalah sarana pendidikan kita agar bisa merasakan laparnya kaum papa, dari situ menumbuhkan jiwa solidaritas dan hal ini dapat mencapai 2 tujuan kemerdekaan Negara kita yaitu melindungi segenap bangsa, menuju perdamaian abadi. Puasa juga menjadi sarana pembentuk tujuan pelaksanaan ketertiban dunia yang berdasar awal pada kedisiplinan dimana puasapun sangat mendidik kita dalam hal kedisiplinan.
Dari sini tujuan kemerdekaan bukanlah narasi impian semata "Narasi kemerdekaan bukanlah sebuah ekspresi cita-cita semata tetapi ia adalah janji. Pada setiap anak bangsa dijanjikan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan dan bisa berperan di dunia global". (anies baswedan) Perwujudan cita-cita itulah yang disebut oleh Anies Baswedan sebagai sebuah janji. Dan janji itu menunggu pelunasannya oleh para pemimpin bangsa!

Tujuan kemerdekaan Indonesia adalah menuju kebebasan dari penjajah, nah puasapun mempunyai out put bagi alumninya adalah merdeka dari kungkungan hawa nafsu yang merongrong jiwa…
hmmmmmmmmmm apakah benar Puasa bisa memerdekan kita dari penjajahan hawa nafsu yang berlebihan jikalau kita masih melihat “consumer kapitalis” merajalela di hamper setiap kota di negeri ini. Waaah consumer kapitalis yang dia membeli berlebihan, membeli banyak hal tanpa mempertimbangkan kebermanfaatannya, yang dia hanya mengandalkan keinginan dan nafsunya, dengan gaya hidup yang berlebihan. Sebagai contoh coba kita jalan di daerah suhat, perempatan ITN, daerah pasar besar, kemudian pasar belimbing atau hamper disetiap sudut kota menjelang berbuka puasa selalu kita akan melihat pola konsumsi masyarakat yang mengandalkan keinginan setelah merasa bahwa telah tertahan dari makan dan minum selama sehari menjadikan menjelang buka adalah waktu yang tepat untuk memerdekan kelaparan dan kehausan selama sehari dengan membeli berbagai produk yang padahal belum tentu semua muat dalam tubuh mereka, belum lagi ketika kita melihat pusat perbelanjaan menjelang hari raya, wuiiih full abis dari pusat perbelanjaan dari kalangan kebawah sebut saja pasar tradisional hingga kalangan tingkat ekonomi tinggi semuanya full seakan-akan mereka berlomba-lomba menuju kemenangan dengan memperlihatkan ini
"lho kekayaanku "
dengan membeli berbagai barang bukan pertimbangan kebutuhan mendasar namun lebih pada keinginan dan gengsi tingkat tinggi. memang benar dalam teori ekonomi tentang kenginan

“keinginan manusia itu tak terbatas tapi sesungguhnya kebutuhan manusia terbatas” jika kita mengetahui hakikat penggunaan harta kita dan teori ekonomi islam adalah kita melakukan konsumsi untuk mencapai falah bukan keinginan yang berlebih-lebihan sehingga berakibat pada kemewahan, ketidak puasan, keserakahan dan sangat cinta dunia, mungkin inilah awal dari terbentuknya jiwa koruptor yaitu jiwa yang takpernah puas dengan kehidupan dunia, merasa kurang terus, serakah, kurangnya sikap qona’ah, bukankah sikap ini telah diperingatkan oleh Allah dalam Al Quran


Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. QS. Al-Isro’; 16.


Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. QS. Al-Waqi’ah: 41-45.

mereka hidup mewah dan terjerumus pada syahwat dan kelazatan duniawi. Maka Allah swt memberitahu bahwa kehidupan yang mewah akan menempah keburukan bagi kehidupan dunia dan akhirat. Sungguh sangat jelaslah Allah memperingatkan tentang kemewahan ini.  Inilah manusia yang tidak merdeka secara hakiki, walaupun mereka mengikuti pendidikan ramadhan namun tak berbekas berkahnya ramadhan.

Ok dalam konteks kenegaraan kita masih melihat keterjahaan masih melanda negeri tercinta ni tapi inipun tak bisa digeneralisir untuk semua, saya berusaha menyoroti kebelum merdekaan dari daerah malang raya saja.

Tujuan awal dari kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian  sudahkah kita melihatnya di malang raya ini, pendidikannya? Di tengah maraknya anak-anak putus sekolah, justru pemerintah menggulirkan program sekolah unggulan berlabel rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI).

Keberadaan dua sekolah ini dilema bagi dunia pendidikan kita. Di satu sisi pemerintah ingin membangun pendidikan unggulan, di sisi lain munculnya nuansa diskriminatif karena mahalnya biaya, berarti RSBI/SBI hanya mengakomodasi kalangan orang kaya.
hmmm semakin terasa klo sekolah berkualitas tinggi hanya untuk kaum berduit.

Beranjak ke pembangunan infrastuktur, apakah sudah merdeka dengan tujuan mensejahterahkan bangsa, dilihat saja daerah malang selatan masih banyak jalanan yang rusak dan tidak diperbaiki, kemudian adanya ketimpangan pembangunan dalam satu daerah saja, yang sebenarnya malang raya itu sangatlah kaya raya namun kendala kebijakan public dan fasilitas public yang belum memadai sehingga sempat muncul isu pemekaran daerah kabupaten malang yang sangat luas ini dan belum puasnya masyarakat dengan fasilitas yang diberikan pemerintah.

Yaaa ini hanya kegundahaan kami, entah jika pemerintah sudah sangat bekerja keras menuju kemerdekaan yang hakiki. Kami rakyat kecil berusaha berkontribusi untuk negeri sekecil apapun itu yang diawali dengan belajar dan menyebarkannya dg wacana yang dilanjut amal nyata untuk masyarakat dimulai dari memerdekan diri pribadi kemudian sekitar yang kami sangat yakin kemerdekaan hakiki bangsa tercinta ini pasti tercapai.

Berdoa dalam ramadhan untuk negeri tercinta lebih sejahterah dan berkah bukan menjadi negeri yang dimurka Allah karena kemewahannya. Beraksi untuk negeri…….

Nice quote yg menginspirasi untuk negeri dari kawan2ku nan jauh
Think globally act locally
Aku untuk negeriku/bangsaku
Negeri ini lebih aku cintai dari diriku sendiri

Kamis, 07 Juli 2011

membunuh perlahan-;lahan


Bissmillah
8 Juli 2011
membunuh perlahan-lahan... hahahaaa.. lebay ni judul.. tapi tak apa... cari sensasi.. 
Fenomena ini selalu terlihat dan dihadapi tiap tahun, entah sampai kapan, ya sampai kapan? Setiap moment ini, setiap waktu ini, selalu seperti ini, apalagi dalam bulan ini kita akan menghadapi beberapa moment besar. Tahun ajaran baru, menjelang ramadhan dan hari raya, kemudian ya kemerdekaan RI. Berbagai surat kabar dan elektronik banyak mengabarkan hal ini, mengabarkan hamper semua daerah mengalaminya, sungguh kita kemungkinan besar tidak akan pernah lepas dari ni penyakit tahunan jika tidak difokuskan untuk membasminya. Mendengar keluhan ibu-ibu rumah tangga, penjual di pasar maupun membaca beberapa artikel menjadilah diri berfikir sampe kapan ya kasus ini berlangsung, ya ini sudah jadi sunatullah kali ya ( hahaaa, ketawa saja) why? Karena tiap taun inflasi selalu menyerang jika menjelang moment-moment besar seperti ini, juli awal ini aja pak rusman heriawan memprediksi inflasi mencapai lebih dari 0,55% mengingat inflasi bulan juni kemarin emang sudah 0,55% namun masih kata beliau inflasi blm sampe ke 1% waaah jangan sampe deh dg inflasi 1%. (cek http://nasional.kontan.co.id/v2/read/1309937399/72116/BPS-Inflasi-bulan-Juli-bakal-di-atas-055)
So whats wrong with its? Hay.. ayoooo banguuuun.. ini berdampak yang luar biasa neng, bisa membunuh rakyat perlahan-lahan ni, jika kenaikan bahan-bahan pokok terus merambat naik tapi tak diimbangi dengan tingkat produktifitas dan kesejahteraan. Klo menurut dosen saya ni bapak erani ya ini akibat spekulan yang berkeliaran dengan bebas ditambah pasokan produksi yang kurang pada moment tertentu, klo ni spekulan masih jalan berlegak lenggok di jagad perdagangan dengan bebasnya hmmmm, pasti dah bisa diprediksi kan? Ya bisa membunuh rakyat perlahan-lahan (maaf agak dilebaykan) ni klo pemerintah ndak serius menangani spekulan dan pasokan produksi ya bakalan terus kayak gini bahkan akan beranjak naik ni angka inflasi, eeh lebih detail baca pendapatnya pak erani di harian suara karya  disini http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=282350
Ya pastilah pemerintah melakukan banyak kebijakan untuk saat ini bapak presiden pun tak mau kecolongan untuk moment ini, beliau pada sidang paripurna  tanggal 7 kemarin memberikan arahan kepada menteri coordinator perekonomian Hatta Rajasa, untuk terus menjaga stabilitas  harga  dengan operasi pasar, ya kalo kata bapak Hatta Rajasa ni persedian beras di bulog masih mencukupi untuk moment-moment besar itu, lebih lengkap tengok disini (http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2011/07/07/7003.html
Nah iya memang selama ini operasi pasar selalu lah menjadi solusi untuk menstabilitas harga namun kalo kata bu sri adiningsih masih dalam suara karya selain dari pasokan bahan tapi juga regulasi yang sangat lemah dan teknologi yang kurang mendukung, coba kalo ada teknologi yang bisa mempertahankan bahan pangan hingga beberapa bulan ke depan untuk pendapat bliau liat disini (http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=282307)
Hmm… saya kok senyum-senyum aja ya baca surat kabar pagi ini setelah perjalanan dari pasar dengan melihat kepusingan para ibu rumah tangga dalam mengelolah keuangan mereka sebab berbagai kebutuhan pokok naik, wih-wiiih mau sampai kapan ni kasus jalan terus… selama masih banyak spekulan dengan enaknya berlenggang-lenggong di dunia perekonomian tanpa ada ketegasan yang jelas, manajemen produksi pangan, regulasi, kemudian beberapa kebijakan yaaa bisa dikatakan tetaplah kayak gini sampai entah kapan so memang harus menyiapkan dana lebih untuk moment khusus…ya sepertinya di dunia kapitalisme tak akan pernah lepas dari dunia spekulasi. Oooh no.. inilah indahnya dalam konsep ekonomi islam adanya larangan spekulasi. Oh ya namun tak hanya itu, dari fenomena ini tercermin bahwa moment ramadhan dan hari raya adalah moment untuk membeli banyak barang, liat saja mall2 dan pasar-pasar pasti dipenuhin para pengunjung, paradigm untuk mengkonsumsi lebih banyak dna kemungkinan berboros ria selalu menjadi pemandangan yang wajar, ya pemandangan yang wajar karena kemungkinan paradigm masyarakat tentang konsumsi masih bersifat pragmatis, masih sering menganggap jika saya mengkonsumsi banyak barang maka akan terlihat wah dikalan banyak orang.. hahaaa… yayayaaaaa… dunia konsumerisme ….
Eeeh saya masih optimis kok kedepannya perekonomian Indonesia akan membaik jika masih banyak pejuang perekonomian makin peka dan berkompetensi..yes its will become true in next time if we struggle hardly together..
Ya Allah saya berdoa di jumat berkah ini semoga Indonesia sejahtera bukan negeri yang terlaknat karena kemewahan seperti dalam surat al israa ayat 16 ni artinya:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”
Nah lho-nah lho.. jangan sampe deeh…
Tulisan iseng setelah mendengar keluhan ibu dan ibu-ibu sekitar rumah dan para pedagang dipasar serta dari baca-baca artikel…
Maaf bahasanya kali ini lebay banget.. cuman sebagai refleksi, iseng-iseng aja..:)