BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Rabu, 13 Juni 2012

mempersiapkannya berarti menuju cita


Wanita Keadilan
by: Shotul Harakah

Perjuangan wanita keadilan
menjadi tiang negara dan agama
landasan bagi generasi masa depan
dalam mengayun siap..
songsong fajar islam

melahirkan wanita indonesia
cedas dan bertakwa
berakhlak mulia dan berbudaya
cermin keagungan negara

Reff:
Damai sejahtera terbentang
menyambut kau berjuang
wanita keadilan
pintunya terbuka untukmu
hai mujahidah
wanita keadilan


Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya sebagian manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup berbagai kejahatan, serta ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kejahatan dan penutup berbagai kebajikan. Berbahagialah orang-orang yang dijadikan Allah sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan dan celakalah orang-orang yang dijadikan Allah sebagai kunci pembuka kejahatan.” (Silsilah Hadits shahih jilid tiga nomor 1332)

Menapaki jjejak langkah yan mencapai seperempat abad ni, kembali bertanya pada diri tentang pencapaian hidup saya, pencapaian cita-cita dan harapan saya.

Sebuah mimpi yang pernah saya ukir dalam qalbu, jiwa dan kerja saya, hmmm semuanya ternyata bermuara pada cita utama saya menjadi IBU YANG LUAR BIASA UNTUK ANAK-ANAK SAYA KELAK.

So mengapa diawal tulisan ini saya tuliskan lirik lagu wanita keadilan, bukan maksud mempromosikan tim nasyid maupun salah satu  golongan dalam hal ini. Namun isinya yang selalu menyeruak hatiku, tentang cita-cita yang terus berkecambuk dalam jiwa. Cita-cita akan jayanya Indonesia, Islam dan ekonomi islam. Ya semua kulalui dengan awalan sebagai seorang aktivis, kemudian pendidik, dan yang jelas keinginan terdalamku adalah mempersembahkan yang terbaik untuk keturunanku, yang justru cita-cita ini harus menjadi fokus perhatianku dalam menapaki hidup, ya fokus kesana, seakan-akan alur hidup saya sebelum menggenapkan agama adalah belajar sebanyak-banyaknya….

Jika para lelaki bekerja keras mencari modal penghasilan untuk menghidupi keluarga maka tugas seorang wanita yang utama adalah bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas diri, ilmu dan ketrampilan guna membangun peradaban mulia itu, sungguh jangan meremehkannya…

Tersering diri ini mendapat tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk berpaling dari tujuanku ini, sering pula tertarik, namun ditengah ketertarikanku selalu ada pengerem yang sungguh nikmat kurasa, ketika aku mendapat tawaran bekerja lebih keras tanpa memperhatikan belajarku itu saat itu pula aku mendapat tawaran “magang menjadi ibu” alias membantu salah seorang ibu yang luar biasa dalam mengurus rumah tangganya, banyak kubelajar darinya, sampai-sampai kutaksengaja mendengar pembicaraan ibu itu dengan suaminya yang kerja jauh dari ibu itu, dia menceritakan doa salah satu anaknya yang menentramkan jiwa setiap orang dewasa yang mendengarnya, yang selalu membuat aku iri untuk memiliki generasi sepertinya, rindu memeluk anak kecil nan sholeh dan soleha yang ia menjadikan Allah selalu ada dihatinya, setiap memandang dan mendidiknya menentramkan jiwa. Ya rindu yang tak berujung, malam ini aku tak bisa tidur, malam ini aku tergerak untuk menuliskan resahku ini.

Aah sudahah, Allah masih menghiburku kok dengan amanah yang Allah berikan padaku untuk mendidik anak-anak sholeh dan sholeha harapan ummat, walau gaji dariu mengajar mungkin tak seberapa sungguh jauh dari gaji yang dulu pernah aku di bank syariah, jauh sekali namun yang namanya kenikmatan, pengalaman, amal sholeh tak bisa dibayar dengan apapun juga, sungguh tak bisa terbayar dengan apapun termasuk gaji besar, hanya berharap balasan dari Allah semata.

Aku mencintai mereka, mencintai sepenuh hati karena citaku yang bersemayam sangat kuat dalam jiwa, jaya ISLAM di kabupaten MALANG, MALANG KOTA, INDONESIA TERCINTA, pun dengan citaku terdalam TEntang kejayaan EKONOMI ISLAM…
Tugasku sekarang adalah memperbaiki diri, belajar tanpa henti, bekerja lebih giat, biarkan Allah yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk menggenapkannya. Aku sangat sadar menikah itu bukan sekedar ijab qabul saja namun dibalik itu semua kita harus siap termasuk mental kita karena banyak yang  sebelum menikah ia menjadi aktivis dakwah yang militan namun setelah menikah menjadi meletan, Ya Allah  lindungi aku dari hal itu.
BIARKAN IA DATANG PADA WAKTU YANG TEPAT, dengan KEMATANGAN yang TEPAT, ILMU yang SIAP DIPANEN…. Tidak terburu-buru namun terus mengikhtiarkan usaha terbaik untuk menyiapkannya. SEMOGA TAHUN INI AKU BENAR-BENAR diperkenankan Oleh ALLAH dan persiapanku sudah  matang dan siap dipanen. Agar kutaklama menanggung fitnah dunia ini, agar sempurna ibadahku ini.

PERKENANKAN YA ALLAH  J