BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Rabu, 07 Desember 2016

Penghujung tahun 2016

bissmillah

kumerasakan waktu berjalan dengan cepat sekali, begitu cepat bahkan, tak terasa diri ini sudah lebih seperempat abad di dunia ini. saya yang dulu menggebu gebu begitu semangat setiap membuat resolusi baru, membuat rencana peradaban, cita-cita. setelah saya mengerjakan NHW 8 ini terasa diri ini begitu lupa akan semangat itu dulu, semangat untuk bercita cita. tapi aku yakin kok In syaa Allah di 2017 itu Allah memberikan yang terbaik kepada keluarga kami.
- DIANUGERAHI KEHAMILAN
-KUAT  KANDUNGAN
-SEHAT

perkenankan doaku
terima kasih yang telah berkenan membaca tulisan ini, bantu mengaminkan
karena saya tidak tahu doa siapa yang terkabul. saya  akan terus meminta doa kepada siapapun

Nice Home Work 8



Alhamdulillah sudah masuk pecan ke 8 ni mengikuti matrikulasi IIP batch 2. Di pecan ini akan mendapat NHW yang luar biasa. Setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :
a.       Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
Salah satu aktivitas yang saya suka dan bisa adalah mengajar atau mendidik
b.      Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
-saya saat ini sudah berprofesi sebagai guru, kedepan keinginan saya berfokus untuk mendidik anak sendiri

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Yang akan saya lakukan adalah:
·         Memperbaiki kesehatan diri agar tahun depan mendapat amanah itu
·         Terus belajar tentang ilmu pendidikan
·         Memperbaiki kinerja sebagai guru
·         Mengajak anak anak sekitar rumah untuk belajar bersama di rumah (mendidik mereka)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Yang ingin saya miliki adalah :
·         Anak yang sholeh/sholeha
·         Rumah belajar bermain anak

c.       Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)



Berikur adalah table untuk tugas C, ini masih sangat dasar.

LIFETIME PURPOSE
STRATEGIC PLAN (5-10 years)
2017 RESOLUTION
menjadi hamba Allah yang mulia bermanfaat, Peraih Surga
Ibu Profesional
1. Menyehatkan diri (kandungan)
Rumah baca Keluarga
2. Hamil
Rumah main anak
3. Membuat diary kehamilan
kuliah lagi
4. Membuat portopolio kehamilan
Bisnis berjalan (garmen/sayur)
5. Menyelesaikan baca buku parenting
Kampung peradaban
6. Mendidik anak tetangga

7. Memulai bisnis

8. Membuka link untuk kampung peradaban

"Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH."
Terimakasih,
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Malang, 8 Desember 2016



MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Matrikulasi Ibu Profesional batch #2 sesi #8

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

Be Professional, Rejeki will Follow

Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang

Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).

Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar

b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.

c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi

d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.

Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)

b. Kita ingin melakukan apa (do)

c. kita ingin memiliki apa (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.

Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.

Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan:

Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014

Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016

Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

20 PRINSIP BISNIS UST. ABU SYAUQI

Inspirasi pagi

Rangkuman*
*

1. *Bisnis itu bisa besasr jika niatnya untuk berjihad*,niat berjihad inilah yg membuat uang itu datang, bukan karena dagangnya, niat jihad akan menjaga kita dari cara2 yg melanggar syariat, menjaga kita dri mengambil harta haram dn syubhat

2. *Semakin kita tidak tertarik dengan uang, uang justru datang berlimpah kepada kita*... semakin kita tertarik kpd uang, uang bersembunyi dari kita

3. *Bisnis yg barokah sejatinya tidak mengganggu ibadah kita, tidak membuat kita semakin jauh dri Allah dan dakwah*, tidak merusak ukhuwah kita dgn sesama Ikhwah

4. *Jangan serakah, berilah kesempatan karyawan kita utk turut serta menjadi pemilik bisnis*, berikan saham gratis kpd karyawan yg terbukti loyalitasnya

5. *Jadikan ALLAH sebagai mentor bisnis dn kehidupan kita*, dialah MAHA MENTOR

6. *Bergaullah dgn org lain, namun tidak lebur*, karena ternyata dri hasil survey KADER PKS adalah org yg tidak gaul...

7. *Ubahlah mindset, masuklah ke mindset orang kaya*, 95% sukses bisnis ditentukan oleh mindset ... 5% berasal dri skill

8. *Banyak dari kader PKS, berbisnis tapi mindsetnya masih karyawan*... karyawan melihat uang utk konsumtif, bisnisman melihat uang utk investasi ... ini mindset ...

9. *Tuliskan cita2, target hidup kita, tempellah di kamar, bacalah setiap pagi sblum berangkat dri rumah*...dn berdoalah smoga Allah ijabah

10. *Tidak masalah kepunyaan kita diambil org lain, YANG PENTING KITA TIDAK MENGAMBIL MILIK ORG LAIN*

11. *Kosongkan hati dri keinginan terhadap uang dn dunia*, ambil seperlunya saja, jika ad kelebihan, berbagilah kpd yg membutuhkan,  insya Allah dunia dn kekayaan akan menghampiri...

12. *Berbisnislah karena memikirkan jamaah, umat dn agama Allah*... bukan hanya bisnis utk penuhi kebutuhan anak istri... kalo kita memikirkan jamaah dn umat maka anak dn istri juga termasuk di dalamnya.

13. Bisnis itu WOL dan UOL
*WOL = Waktu Orang Lain*
*UOL = Uang Org Lain*

14. Sikap terhadap Kegagalan :
*Hanya mereka yang berani gagal besar-besaran yang akan bisa sukses besar-besaran (Robert F. Kennedy)*

15. Gagal dn sukses itu berjalan se arah, bukan gagal ke utara, sukses ke selatan... *kesuksesan yg besar hanya akan datang setelah kita melewati kegagalan yg besar pula*

16. *Anda yg lebih berani gagal = Lebih mungkin sukses duluan*

17. *Good leader are good reader*

18. *Uang itu gagasan ... uang itu ide*

19. Menjadi pengusaha dn menjadi kaya itu bukan pekerjaan sulit, karena belum tahu ilmunya...

20. Berilah space pengusaha dalam pikiran kita

Jumat, 25 November 2016

IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*

*IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*

_Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_

*Motivasi Bekerja Ibu*

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu

*_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_*

Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.

Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

🍀Apakah masih *ASAL KERJA*, menggugurkan kewajiban saja?

🍀Apakah didasari sebuah *KOMPETISI* sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?

🍀Apakah karena *PANGGILAN HATI* sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?

Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
🍀Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.

🍀Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses

🍀Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.

*Ibu Manajer Keluarga*

Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita

*_Saya Manager Keluarga_*

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

🍀Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.

🍀Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi

🍀Buatlah skala prioritas

🍀Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.

*Menangani Kompleksitas Tantangan*

Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

*_a. PUT FIRST THINGS FIRST_*

Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.

*_b.ONE BITE AT A TIME_*

Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

*_c. DELEGATING_*

Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

*_ Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda_*

_Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya_

Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.

*Perkembangan Peran*

Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih

*_SEKEDAR MENJADI IBU_*

Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

🍀Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.

🍀Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.

🍀Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.

Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.

Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.

🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst

Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata

*BERUBAH atau KALAH*

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

_SUMBER BACAAN_:

_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015_

_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #1, 2016_

_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_

NHW6

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah kelas matrikulasi ini sdh masuk ke pekan ke enam. NHW dari pekan ke pekan semakin menantang dan membuat hidup makin bergairah. Nah NHW ke 6 ini akan bahas tentang

BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL

sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah kita untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah kita mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu

RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Aktivitas penting saya (selain tugas pekerjaan dan ini terkait tugas sebagai manager keluarga)

Menguatkan ruhiyah (sholat 5 waktu tepat waktu,sholat tahajud, tilawah, hafalan, sholat dhuha dan sholat sunnah lain)

Menyelesaikan tugas domestik ( masak, bersih bersih rumah, nyuci, setrika)

Mengokokohkan diri ( fisik sehat: teraphy, dopping herbal, fikriyah cerdas: baca buku, resume, nulis)

3 aktivitas paling tidak penting saya

Kepoin medsos

Mudah menyerah dg capek akhirnya bermalas malasan

Terkena tsunami informasi suka menghabiskan waktu dg baca info info yg blm fokusnya

2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Kerja di luar rumah 8 jam/hari... Hehee

3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Ok.. Setiap hari harus ada 3 aktivitas penting itu.

4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

Kandang waktu untuk meningkatkan peran hidup:

03.00-05.00 : me time (charge ruhiyah)

05.00-06.15 : manajemen rumah/bunda cekatan(beres-beres rumah, masak, nyuci, setrika)

18.00-20.00: tilawah, hafalan, baca buku

5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Ok... Kecuali klo ada agenda mendesak penting butuh dan klo menabrak kandang waktu maka harus diganti... Bismillah

6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

Alhamdulillah saya ada buku khusus yg selalu menuliskan kegiatan saya bsknya jadi ini saya lampirkan lembar kegiatan hari ini saja ya.. Dan itu selalu masuk aktivitas rutin.


7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?

kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Ok..in syaa Allah

_SELAMAT MENGERJAKAN_

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Minggu, 20 November 2016

Mendidik Generasi Selamat di Era Digital

🍃🍃 Kiki Barkiah
"Mendidik Generasi Selamat di Era Digital"
Rabu, 16 November 2016
Masjid Abdullah Permata Jingga

Resume oleh : Airindi

➡ Banyak orang tua bangga ketika anaknya fasih dlm hal gadget di usia yg sangat muda, pdhl masa keemasan anak berada di umur 3thn.

➡ Anak usia <2 thn, no tv at all (walaupun dengan alasan edukasi pun)
Karena apa?
Ketika usia <2 thn itu :
1. Perkembangan otak sangat pesat
2. Stimulasi motorik mempengaruhi perkembangan otak
3. Gambar visual tdk menggambarkan benda nyata,
Contoh :  nonton tv gambar strawberry, anak usia dini blm bisa mengetahui itu strawberry, akan berbeda jika balita tsb dipegang i strawberry jd tau bentuknya seperti itu, rasanya seperti itu
4. Setelah 2 thn barulah sang anak mengetahui gambar visual yg selama ini ditonton = benda di dunia nyata.
Contoh : Ooo jd selama ini buah melon yg saya lihat di tv itu ternyata seperti ini, itu br dikenali ketika anak berusia >2thn

➡ sebenarnya masalah bukan terletak pada  tv nya, tapi terletak pada apa yg tdk dilakukan mereka saat menonton tv.

➡ Banyak anak kehilangan minat untuk mengeksplorasi benda, ketika mereka kecenderungan menonton tv

➡ Untuk masa bayi 1 tahun pertama mereka tertarik dengan suara kita, jd lbh perlu perhatian kita berupa suara dibandingkan mainan 2 yg beredar. Apalagi sekarang banyak baby chair yg dilengkapi penjepit untuk gadget, jd bayi bisa dipertontonkan film di usia dini, walaupun dengan alasan edukasi pun itu tdk baik

➡ 1 tahun pertama adalag masa membangun kepercayaan diri pada dunia
Contoh : bayi suka menangis, itu mencari perhatian dr kita, maka jangan biarkan menangis terlalu lama karna itu bisa mengurangi rasa percaya diri pd bayi tsb.

#REKOMENDASI APP :
1⃣ Melarang ortu memberikan multimedia <2thn
2⃣ Memiliki aturan managemen gadget dlm keluarga baik konten maupun waktu
3⃣ Menontonlah bersama anak
4⃣ Waspadai konten yg tdk diperuntukkan bagi anak.

# BERMAIN
1⃣ Bermain yg tdk terstruktur lebih berharga daripada paparan media elektronik
2⃣ Bermain itu penting :
Bermain bersama orang dewasa dan juga bermain mandiri (kreativitas anak akan keluar jika bermain mandiri)

#BELAJAR
1⃣ Sarana bagi anak untuk berpikir kreatif
2⃣ Memecahkan masalah
3⃣ Belajar menyelesaikan tugas
 
#PEMUDA & MEDIA
1⃣ Generasi sekarang sudah terpapar media elektronik, banyak waktu mereka buang untuk sampah (selfie, sosmed, kegiatan yg tdk berguna) sehingga mereka menjadi generasi non produktif.

Bagaimana pemuda 2 sekarang memikirkan ttg umat, waktunya saja dibuang percuma untuk kegiatan2 yg tdk berguna

2⃣ Media dan masalah
Semakin naiknya rating pengguna media semakin naik pula masalah yg ada :
1. Hilang fokus
2. Gangguan tidur
3. Gangguan makan (ex: obesitas)

# START harus benar
Ketika kita ingin anak kita menjadi generasi yg selamat, awalan nya harus benar
1⃣ Kenalkan anak dengan sang pencipta Allah SWT
2⃣ Kenalkan anak dengan sang suri teladan nabi Muhammad SAW
3⃣ Kebanyakan anak kita tdk memiliki figur idola yg baik, mereka rapuh
Ex: fenomena Awkarin

--- Maaf ibu2 bisa ngikutin nya sampe jam 10.00 aja, hrs jemput anak, jd resume tdk berlanjut ---

Tambahan:
Teh Kiki Barkiah tidak mudah memberikan gadget kepada anaknya, ketika anaknya ingin games hrs melalui jalan yg panjang untuk mendapatkan persetujuan dr Teh Kiki, dan itupun bentuk reward dr hapalan sang kakak ketika murojaah hapalannya. Hal tersebut menjadikan semangat untuk murojaah hapalan dan itu pun waktu yg diberikan hanya 1 jam, dan games nya pun hanya untuk yg positif seperti mendesain dll. yg ada di aplikasi gamesnya (ga tau nama gamesnya 😄),

Oh iya ada yg lupa.. pesan dr Teh Kiki :
1⃣ Coba matikan tv kita, sediakan diri kita buat bermain bersama anak, kreatifitas akan  keluar dgn sendirinya.
2⃣ Zaman sekarang sdh beda dgn yg dulu, sebagai ortu kita hrs  membentengi anak kita,
👍 Didiklah sesuai islam
👍 Beranilah untuk menjadi orang yg berbeda di zaman sekarang karena Rasulullah sudah mengatakan Islam datang dalam keadaan asing dan kembali pula dalam keadaan asing

Tambahan:
Ada kasus ketika kecil baik2 saja, dan ketika sudah besar terjadi penyimpangan2. Penyebabnya kecil saja, anak ini punya rasa sakit hati dengan ortunya karena ortunya sibuk, jd anak ini KURANG PELUKAN (jadi ibu-ibu mari kita sering peluk anak2 kita 😭😭😭😭) dan sediakan waktu yg banyak buat anak kita.

Tambahan dr saya sendiri :
👉 adi apa kita mau rumah bersih, pekerjaan rumah beres, makanan siap sedia, tapi anak kita diam lihat tv atau main media elektronik yg lain??
👉 Otak anak berkembang 2-3x lbh pesat dibanding orang dewasa, jadi otak kita ini hasil tumpukan memori kita dimasa kecil, bagimana kalau masa kecilnya suka nonton tv ?

Tambahan di sesi menjelang akhir

➡ Remaja berikan kegiatan yang produktif

➡ Tumbuhkan keyakinan merasa bangga kalau keren adalah ...
Kembangkan konsep keren itu yang bukan hedonisme
Yang keren itu yang mudanya hafidz
Banyak baca biografi orang2 keren

Ketika tinggal di Amerika, Teh Kiki melihat pelajaran anak usia SD sudah memperkenalkan geografi, sejarah dan biografi tokoh2 dunia

Di Indonesia tidak pernah dijelaskan dengan detil kenapa kita dijajah
Tidak ada ibroh (pelajaran) dari pengalaman Indonesia dijajah

Belajar geografi untuk menanamkan mimpi2 sejak kecil dengan mengetahui bahwa dunia itu luas

Biografi tokoh Islam sebagai penentu besar dunia tidak pernah diekspos
Ghiroh Islam dimatikan

➡ Peka dengan potensi anak
Ambil peran apa yang sesuai dengan potensi anak2 kita dalam Islam

➡ Sibukkan anak2 remaja kita  dengan minat bakat, agar tidak sempat nongkrong

➡ Teknologi sebagai tambahan untuk melakukan ibadah

➡ Pakai YouTube agar bisa diatur dengan tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan

➡ Remaja bisa belajar langsung dari ahli2 ilmu pengetahuan terkemuka dunia di universitas2 ternama melalui pembelajaran on line

Terima kasih kepada:
Forum Ukhuwah Muslimah Malang
Ikatan Alumni Sekolah Ibu
Majelis Taklim Khoirunnisa
Takmir Masjid Abdullah

🍃🍃🍃🍃🍃

Tugas NHW5

Bismillah

Alhamdulillah saat ini sudah sampai pada pekan ke lima untuk matrikulasi ini. Mata selalu berbinar setiap mendapati perkuliahan, selalu ada kata "AHA" disetiap materi. Dan inilah yang saya cari. Di NHW 5 ini tugasnya adalah mendesain kembali proses pembelajaran kita.

Nah setelah proses pengamatan, perenungan, penelitian kecil maka didapati saya memiliki tipe belajar auditori, visual. Dari tipe itu terbentuk beberapa desain pembelajar dimana desain ini dirancang pada saat saya masih kerja keluar rumah 8jam/hari nah maka dari itu untuk pembelajaran mandiri saya akan sangat sedikit sekali. Oh ya untuk fokus pembelajaran saya tetap seperti di NHW 1 tentang manajemen keluarga, sebab saya selalu berbinar disetiap mempelajari ini, saya selalu dengan senang hati akan merangkum kembali setiap apa yg didapat tentang ilmu ini. Maka tersusunlah desain pembelajaran saya melalui mind map berikut ini


Dimulai dari pertanyaan saya mendesainnya. Yuk cus bedah satu persatu

1. Mengapa harus belajar?

Menjadi umat mulia

Menjadi lebih paham

Agar bermanfaat untuk sekitar

2. Bagaimana cara belajar?

Di sini proses pembelajaran saya terbagi menjadi dua yaitu secara mandiri dan tatap muka

mandiri--->baca, resume, internet---->punya buku khusus

Tatap muka--->seminar, workshop, video, radio

3. Kapan waktu belajar?

Ini adalah pertanyaan bagi seorang pekerja di luar rumah menjadi tantangan tersendiri. Alhamdulillah kami sekeluarga mempunyai jadwal rutin belajar ditiap hari dengan berbeda jadwal namun tetap mengarah pada jurusan utama saya. Waktu yang saya alokasikan untuk belajar mandiri bersama keluarga adalah setiap hari. Sedang untuk tatap muka selalu ambil waktu akhir pekan.

4. Berapa alokasi waktu untuk belajar?

Untuk belajar mandiri minimal 1jam/hari. Ini alokasi terasa sedikit sekali karena harus membaginya untuk ibadah, pekerjaan luar rumah, dalam rumah dan kontribusi untuk masyarakat.

Kalau untuk belajar secara tatap muka dengan tokoh adalah selalu ambil akhir pekan dan alokasinya isidental, bisa jadi sehari penuh.

5. Dokumentasi seperti apa yang dipakai?

Catatan (sudah menyiapkan satu buku untuk sub tema di ilmu manajemen keluarga)

Video (diusahakan kalau memungkinkan setiap seminar divideokan)

Rekaman ( diusahakan merekam hasil seminar)

Mind mapping ( untuk belajar mandiri dg baca buku diusahakan ada resume dan mind mapping krn dengan seperti ini ilmu akan mudah menancap)

6. Dengan siapa kita belajar?

Komunitas (group wa, lingkungan sekitar, keluarga)

Tokoh ( umahatul mukminin, bunda septi, bu Elly risman, teh Kibar, ustad Faudzil adhim, ustad cah, ustad harry, tidak menutup kepada siapapun yg kompeten dibidang ilmu manajemen keluarga)

Dari sinilah saya berproses untuk profesional, berproses untuk lebih baik di setiap saat. Semoga sedikit usaha ini menjadi pemberat amal di yaumul hisab.

Malang, Ahad, 20 November 2016

Reni Wulandari

BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR

Materi Matrikulasi IIPbatch #2 sesi #5

📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar, 

Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.

Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar. 

Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.

Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa. 

*_Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan_*

Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.

Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.

Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.

Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?

Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal : 

1⃣Belajar hal berbeda        
2⃣ Cara belajar yang berbeda

3⃣Semangat Belajar yang berbeda

🍀 *Belajar Hal Berbeda*

Apa saja yang perlu di pelajari ?

yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:

🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya

🍎Menumbuhkan karakter yang baik.

🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)

*Cara Belajar Berbeda*

Jika dulu  kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.

Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.

Misalnya :

👍Ibu jari : How

👆Jari telunjuk : Where

✋Jari tengah : What

✋Jari manis : When

✋Jari kelingking : Who

👐Kedua telapak tangan di buka : Why

👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.

Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya

Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.

Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik

_Apa itu berpikir skeptik ?_

Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.

*Semangat Belajar Yang berbeda*

Semangat belajar  yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :

🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.

🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.

Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).

Yang harus dipahami,

*_Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita_*

Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?

• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan 

*_Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah_*

Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.

Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.

🚫 *_Sebaliknya jangan meratakan lembah_*

yaitu dengan menutupi kekurangannya,

Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).

Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.

Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.

Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.

Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?

Caranya adalah :

1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati

2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya

3⃣Mengetahui passionnya

Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.

  *_Good is not enough anymore we have to be different_*

Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).

Peran kita sebagai orang tua :

👨‍👩‍👧‍👧Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.

👨‍👩‍👧‍👧Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.

kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya

👨‍👩‍👧‍👧sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.

Cara mengetahui passion anak adalah :

1⃣ _Observation_ ( pengamatan)

2⃣ _engage_(terlibat)

3⃣ _watch and listen_ ( lihat dan dengarkan suara anak)

Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.

Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.

Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.

Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :

1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,

Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.

2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya

3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari

4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.

Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan :

_Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014_

_Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009_

Minggu, 13 November 2016

CERDAS MENGELOLA KONFLIK PENGASUHAN

Resume Seminar :
CERDAS MENGELOLA KONFLIK PENGASUHAN
By : kiki barkiah.
Malang, 12 november 2016.

TIpe keadaan yang memunculkan konflik pengasuhan

1.Anak belum mampu TAPI ortu berharap mampu
_Solusi : jangan terlalu memaksakan kehendak kita, bimbing anak agar mampu sesuai fitrah perkembangamnya, lakukan setting manajemen jika anak di bawah 7 tahun_

2. Anak sudah mampu, TAPI ortu belum paham
solusi : komunikasi efektif dalam membangun pengertian

3. Anak sudah mau namun belum mampu, TAPI ortu tidak bersabar melatih anak sampai mampu
solusi : bersabar dan istiqomah melatih anak sampai mampu, memberi kebebasan kepada anak dalam melakukan hal secara mandiri atau kita bantu arahkan (bukan membantu semuanya) meski rumah jadi berantakan

4. Orang tua mau TAPI anak belum mampu
_solusi : ortu mampu mengikutkan anak ikut kursus berbagai macam, harus disesuaikan dgn kemampuan anak, perbanyak motivasi agar mau dengan inisiatifnya sendiri (bukan karena kita paksa), jangan bandingkan dgn anak yang lain_

*5. Anak sudah mampu namun masih berproses TAPI ortu ingin yang instan*
_solusi : ortu harus mengenali batas kemampuan anak dan bersedia bersabar mendampingi prosesnya_

*6. Anak sudah mau dan mampu, namun lupa TAPI ortu berharap sempurna*
_solusi : ortu perbanyak toleransi dan memaafkan, keshalihan itu tidak diwariskan tapi hak prerogatif Allah, tugas kita hanya menyampaikan. Anak itu ujian ortu, jika anak karena melanggar syariat maka marahlah di level 10, tapi jika hanya karena anak lupa, tidak perlu marah di level 10. Karena jika kita sudah sering marah hingga level 10 untuk pelanggaran yang remeh, maka ketika kita marah di level 10 karena anak melanggar syariat maka sudah ga akan mempan_

*7. Ortu mau, anak mampu namun lupa TAPI anak perlu belajar merasakan*
_solusi : beri keteladanan dalam memaafkan, budayakan dalam keluarga sikap saling mengingatkan dengan santun_

*8. Anak ingin yang ini dulu TAPI ortu ingin mau yang itu dulu*
_solusi : jika sesuatu itu bisa kita atur dgn fleksibel maka jangan terlalu memaksakan kehendak. Ortu harus beriktikad baik untuk menanyakan keinginan atau maksud anak_

*9. Anak tidak tahu TAPI ortu berpikir anak sudah sepatutnya tahu*
_solusi : ajari anak ilmu, baru menuntut komitmen pengamalannya, carilah waktu terbaik untuk menyampaikan pesan (tidak langsung ngomel ketika anak salah), jangan jadikan anak yang paling besar harus selalu mengalah, lakukan sidang ketika terjadi pertengkaran dan biarkan anak menceritakan kronologi sebab terjadinya pertengkaran_

*10. Anak ingin mencoba hal yang baru TAPI ortu ingin anak yang sewajarnya saja*
_solusi : beri ruang dan batasan untuk mencoba hal yang baru selama bukan dosa, biasakan untuk ketika belajar apapun dengan kata Allah, kata Rasulullah, kata science, kata buku. Sehingga anak setiap melakukan kegiatan punya landasan_

*11. Anak memiliki kebutuhan TAPI ortu tidak memahami kebutuhan anak*
_solusi : lebih peka terhadap kondisi anak dengan merespon tanda2 yang dimunculkan_

*12. Ortu memiliki kepentingan TAPI anak tidak memahami kepentingan ortu*
_solusi : pastikan kepentingan anak telah terpenuhi saat ortu mengerjakan kepentingannya_

*13. Anak ingin ortu memahami dirinya TAPI ortu juga ingin dipahami anak*
_solusi : siapa yang lebih dewasa, akan memahami sebelum minta dipahami_

*14. Anak tidak sengaja TAPI ortu tidak mudah memaafkan*
_solusi : ortu harus memberi teladan tentang memaafkan, besarkanlah hati dan jadikan kesalahan sebagai ibroh agar anak tidak melakukannya lagi_

*15. Anak punya kondisi khusus TAPI ortu tidak mengenali kondisi anak*
_solusi : makin kenalilah kondisi anak, maka kita akan semakin kita tepat dalam memenuhi kebutuhan mereka_

*16. Anak bermaksud A, TAPI ortu tidak memahami maksud anak*
_solusi : pahamilah motif anak melakukan sesuatu, pahami dan hargai cara berfikirnya_

Ada 19 tipe keadaan yang memacu konflik namun 3 tipe lainnya mungkin teh kiki ada yang keselip. 😅

Minggu, 06 November 2016

Resume seminar dari group Hebat

🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱

```RESUME SEMINAR```

*_Pola Asuh Anak Berbasis Otak Anak dan dari Sudut Pandang Syariat_*

📆Minggu, 30 Oktober 2016
🏠Garuda Plaza Hotel, Jl. SM Raja, Medan
🗣Ust. Abdul Latif Khan
🗣Dr. Amir Zuhdi

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Resume

*Ust. Abdul Latif Khan*

Parenting Nabi Muhammad SAW berdasarkan Al Qur'an & Sunnah.
Agama Islam pada masanya membawa pencerahan dan pengenalan pada pola asuh yang berkaitan dengan karakter masa depan seorang anak. Hal yang sebelumnya tidak dianggap penting pada zaman itu.
Seorang Luqman Al Hakim yang bukan seorang Rasul tetapi termasuk tokoh parenting penting dalam Al Qur'an, yang mengajarkan bahwa rumah adalah sekolah, suasana belajar yang terus menerus dengan tauhid sebagai fondasi dasar yang penting bagi anak, diiringi dengan pendidikan moral dan akhlak.
Menjadi muslim profesional dimana segala ajaran Islam tercermin dalam semua perilaku hidup.

Islam itu outputnya islami.
Untuk membentuk pribadi yang islami dimulai dari action, dilakukan terus menerus agar menjadi habit dan ujung akhirnya akhlakul karimah.

➖➖➖➖➖➖➖

*Dr. Amir Zuhdi*

Sel neuron pada otak dan karakter anak dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. Pola asuh yang tidak baik dapat merusak neuron. Proses pengasuhan yang baik merupakan faktor penting yang akan menentukan masa depan perkembangan anak.

Ketika proses pengasuhan tidak berjalan baik, jangan sombong apabila ternyata kita sebagai orangtua yang harus merubah diri.

Al Qur'an merupakan kitab suci yang menyebutkan secara terperinci bagian otak atau yang disebut ubun ubun, seperti dalam surat Al 'Alaq ayat 15-16.

Bagian otak yang penting adalah _Pre Frontal Cortex (PFC)_ atau otak bagian depan, satu-satunya bagian otak yang ada pada manusia dan tidak terdapat pada hewan lain. Yaitu merupakan bagian otak yang menentukan moral kita. Jika bermasalah pada bagian ini maka kurangnya empati atau moral yang rendah merupakan akibatnya.

Kecakapan emosi menjadi salah satu syarat utama dalam proses pengasuhan yang berkualitas. Sedangkan, proses pengolahan emosi berada pada bagian otak yang disebut _Amygdala_, bila seseorang memiliki masalah dalam pengelolaan emosi bisa dipastikan bahwa yang bermasalah adalah bagian tersebut.

Pola asuh orangtua sebaiknya mengikuti perkembangan otak anak.

Pada usia 0-3 tahun, bagian otak yang sudah berkembang baik adalah _amygdala_ maka pengasuhan orangtua sebaiknya berpusat pada emosi anak.
Hendaknya diperlakukan dengan halus dan penuh kasih sayang demi menunjang perkembangan synaps pada neuron terutama pada _PFC_ & _Amygdala_ tadi.
Ketika kita marah yang disertai omelan justru tidak efektif dan malah memperburuk kondisi neuron.
Pendidikan diberikan dengan pemberian contoh perbuatan tidak hanya dengan kata kata karena akal logika pada otaknya belum berkembang.
Pengasuhan anak adalah proses stimulasi otak anak sesuai dengan perkembangan otaknya.

Pada usia 0-14 tahun perbanyak anak dengan aktivitas agar sinaps _synaps_ sel sarafnya cepat bersambungan.
Anak usia ini seharusnya sudah mengenal berbagai emosi dan paling minim anak harus sudah mengenal emosi takut, marah, sedih, cemas, jengkel.

Mengasuh anak agar cerdas
1. Stimulasi panca indera
2. Proses pengasuhan yang tepat
3. Asupan otak bagi anak
4. Lingkungan yang sesuai
5. Stimulasi kecakapan berpikir
6. Membangun kecakapan emosi

🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱🌳🌱

Tugas NHW 3 "MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH"

NICE HOMEWORK #3

📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚

Bismillah

"Membangun Peradaban dari Dalam Rumah"

Alhamdulillah mendapatkan tugas ni dalam matrikulasi kali ni.

Iya membangun peradaban dari rumah sangatlah penting sekali.

Dulu diawal menjelang pernikahan kami sunggu didepan ada gambaran dari keluarga tumbuh kecermelangan peradaban yang dinanti.

Alhamdulillah berkesempatan untuk menuliskan dalam NHW 3 kali ini.

Sebuah cita cita yg bukan sekedar dunia tujuannya tapi surga tujuan utama kami, berat memang dan harus dijalankan dengan sebaik mungkin. In sya Allah dengan ridho Allah kami pasti bisa.

Dalam NHW kali ini ada 3 kriteria yg perlu dipilih untuk dikerjakan dan saya yg sudah nikah.

👦

Menikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

*********************************

Masya Allah ni tugas membuat saya berfikir lebih untuk menuliskan untaian cinta, harapan dan doa untuk keluarga kami ni. Karena memang blm pernah menulis surat cinta. Dan saya buat surat sambil bergetar. Setelah saya serahkan surat itu sepulang suami kerja. Respon pertama adalah pertanyaan apa ini? Dan setelah dibaca, jawabannya cukup singkat iya, tp tetap dengan sifat humoris beliau, kami tertawa bersama karena ekspresi itu yg bsa mengendorkan beban beban beliau, kecupan dikening mendarat kesaya. Dan yg paling penting responya selain kata iya. Berkaca kacanya mata suami. Saya kembali menguatkan kepada beliau bahwa kita in sya Allah melaluinya.

Terima kasih ya Allah Engkau hadirkan suami yg luar biasa seperti apa yg kuminta dulu.. Smg kami kuat untuk mengarungi bahtera rumah tangga ni

***********************************

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

”""""""”""""""""""""''''''''''''''''''''''''"""""""""""""""

Ini pertanyaan yang membuat saya untuk menarik nafas panjang, in syaa Allah anak pertama yg saya kandung dulu semoga kelak akan menjemput kami di pintu surga begitu pula dengan yang kedua kami dititipi Allah sampai usia empat bulan di dalam kandungan, semoga kelak engkaulah nak yang menyambut ayah ibumu di pintu syurga sayang.

Saya tidak mau berandai andai anak kami kelak akan seperti apa.. Kami hanya berdoa kepada Allah agar keluarga kecil kami dikuatkan Allah serta dengan kesabaran In syaa Allah, Allah pasti mengganti lebih baik. Mohon doanya jg bagi yang membaca tugas saya ni semoga Allah karuniakan saya anak yang sehat, kuat, tangguh, sholeh/sholehah, pejuang agama Allah, ceria...

Bismillah in syaa Allah saya sangat yakin dengan pertolongan Allah. Sama dengan keyakinan saya dulu ketika mengharapkan kehadiran jodoh, dan Allah memberi pada saat yang tepat. Semoga begitu untuk anugerah pewaris untuk amal kami.

""""""""'''''''"""""""""""'''''''""""""""""""""'''''''''''''

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

###########################

Potensi diri apa ya? Bingung sebenarnya menyebutkannya. Saya hanya berproses belajar untuk menguatkan potensi diri saya. Potensi yang terlihat dalam diri saya adalah

Pembelajar--->dari ini saya tdk akan malu untuk terus belajar apapun yg saya butuhkan dan saya prioritaskan

Mudah bergaul----> suka berkomunikasi, mudah mendapat teman ini kami butuhkan dikeluarga kami sbg sifat saling melengkapi dimana suami lebih pada sifat extrovetnya sehingga dg suami yg lebih akrab pada orang yg sdh lama dikenal dan saya lebih pada yg mudah berkomunikasi dg orang baru menjadikan bsa seimbang In syaa Allah dalam membangun rumah tangga ini.

Suka memanage-----> inilah saya yang suka menulis apapun yang akan saya kerjakan kedepan, mengatur keuangan keluarga dg buku keuangan sendiri serta merancang inilah yang in syaa Allah akan mensinergikan dengan suami yang suka praktis dan tidak mau bertele tele.

###########################

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

-Lingkungan sekitar tempat tinggal

Kami saat ini tinggal di kontrakan lingkungan perumahan, dimana saya msh berpindah pindah, dan di lingkungan ini kanan kiri rumah kosong dan sekitarnya berpenghuni tp jarang banget terlihat.

-Lingkungan keluarga besar

Alhamdulillah saya dilahirkan di keluarga sederhana, dan sekitarnya sederhana dalam berfikir dan bertindak. Alhamdulillah saya menikah dengan sosok yang in syaa Allah sholih berkarakter sehingga dengan pernikahan kami ini semoga kita mampu memberikan contoh kehidupan keluarga yg sakinah mawadah wa rohmah in syaa Allah aamiin ya Allah.

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Diakhir tugas ini saya tutup dengan doa siapa tau yang membaca ikut mendoakan dan mengaminkan krn saya tidak tahu doa siapa yang akan dikabulkan Allah tugas kami berusaha, berdoa dan tak lupa untuk meminta doa kepada yang lain juga.

Semoga RUMAH PERADABAN yang kami rindukan dan menjadi tigeline dalam undangan kami diperkenankan Allah. Semoga usaha usaha kita ini adalah batu bata menuju peradaban mulia yang kita rindu diperkenankan Allah untuk menghampiri kita.

Jazzakumullah telah diberi kesempatan untuk tugas ini.

Jazzakumullah yang sempat membaca.

Reni wulandari

Malang, 6 November 2016

Pukul 15.32

Mengumpulkan NHW 3 di injury time

Smg bukan sekedar tugas matrikulasi semata.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Start From the Finish Line



Memulai dari garis akhir, pertanyaannya garis akhir apa yg diinginkan oleh bunda sekalian?
Maka dari sana pilihan jurusan ilmu kehidupan kita dimulai, contohnya: Finish Line-nya "Menjadi Ibu Profesional" turunkan dalam bentuk milestone dan ragam ilmu apa saja yang perlu dipelajari,

Milestone-nya:
Tahun Pertama: Fokus pada Tahapan Bunda Sayang/ Ilmu Mendidik Anak, maka di tahun pertama siap-siap pakai kacamata kuda dan kuat-kuat berkata untuk ilmu-ilmu di luar Bunda Sayang "Menarik, Tapi Saya Tidak Tertarik"

Tahun Kedua: Fokus pada Tahapan Bunda Cekatan
Tahun Ketiga: Fokus pada Tahapan Bunda Produktif
Tahun Keempat: Fokus pada Tahapan Bunda Shaleha

Ini hanya contoh :)
Selanjutnya, bagaimana jika kita merasa semua ilmu itu penting, maka segera di list, aktivitas apa yang selama ini kita SUKA dan BISA, kemudian tentukan ilmu-ilmu apa saja untuk mendukung aktivitas tersebut.

Kalau banyak ilmu yang  ingin dipelajari bagaiamana? jika banyak ilmu dan memiliki saling keterkaitan maka diklasifikasikan saja, andaikata banyak dan tidak ada saling keterkaitannya, tulis saja semua, kemudian tentukan prioritas.

Bagaimana kalau kita tidak pede dengan ilmu yang sedang dipelajari krn berbeda dengan jurusan waktu kuliah? Pede itu urusannya dengan jam terbang, maka banyakin jam terbang di 1-2 ilmu yg dipilih. krn biasanya semua ilmu pengin dipelajari tp setengah2 semua, tdk ada yg ahli jadinya.
Salah satu penyakit kita sebagai perempuan yang multitasking itu adalah "Procrastination" (menunda-nunda pekerjaan), mari kita ajak diri kita berlatih bersama menyembuhkan penyakit ini. Solusinya FOKUS, one bit at a time, gigit satu demi satu gigitan, tuntas? Baru melangkah ke tahap berikutnya, tengok lagi milestone tahapan yg sudah kita buat 

Bagaimana jika di tengah jalan ingin direvisi ilmu yang iingin dipelajari? tidak ada ilmu yang salah dan sia-sia, jadi boleh berganti di tengah jalan, kalau memang hati kita mengarah ke sana

Kalau semangat belajar ilmunya kembang kempis bagaimana? Coba ditengok lagi, apa benar ilmu yang dituliskan sebagai ilmu yang ingin dipelajari itu betul-betul datang dari intern motivation?

Selasa, 18 Oktober 2016

Tugas NHW1

Tugas matrikulasi IIP
Tgl 18 Oktober 2016
Oleh reni wulandari

Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti matrikulasi Institute Ibu Profesional (IIP)
Tugas pertamanya yaitu tentang materi adab menuntut ilmu dan ada empat pertanyaan yg harus kami jawab.
Ok langsung ya untuk jawaban saya

1. Tentang satu jurusan ilmu yg ingin
saya tekuni yaitu :
ILMU MANAGEMEN KELUARGA
Dimana ilmu ini dapat meliputi:
-ilmu agama
-ilmu parenting
-ilmu tata boga
-ilmu kesehatan dan kebugaran
-ilmu keuangan dan kewirausahaan

2. Alasan terkuat saya untuk memilih fokus ilmu manajemen keluarga adalah
-keluarga tangguh(ketahanan keluarga)
Dg ilmu manajemen maka akan membentuk keluarga yang tangguh. Sebab dari ilmu agama keluarga akan kuat ruhiyah untuk persiapan akhirat, ilmu parenting adalah alat untuk mendidik anak, tata boga untuk mempersiapkan masakan terbaik untuk keluarga, kesehatan dan kebugaran jelas sangat dibutuhkan untuk membentuk keluarga tangguh, ilmu keuangan dan kewirausahaan sangat dibutuhkan dalam mengelolah keuangan keluarga dan menambah input keuangan dg ilmu kewirausahaan
- keluarga terorganisir dengan rapi(perusahaan)
Membangun keluarga ibarat membangun perusahaan. Jika ingin membentuk perusahaan besar maka harus ada ilmu manajemen.

3. Strategi untuk mendapatkan ilmu manajemen keluarga
-group wa
-komunitas
-belajar via buku
- belajar via internet
- kalau ada acara seminar yg berisi tentang manajemen keluarga berusaha untuk mengikutinya

4. Perubahan sikap untuk memperoleh ilmu manajemen keluarga
- jiwa yang rendah hati untuk mudah menerima ilmu
- bersungguh sungguh dalam belajar
-merapikan catatan
- sabar dalam menuntut ilmu
- istiqomah dalam menuntut ilmu

Inilah tugas pertama saya sebagai usaha untuk menjadi ibu yang profesional

Semoga tercapai apa yang diharapkan

Senin, 17 Oktober 2016

ADAB MENUNTUT ILMU

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1

Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

ADAB MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah
perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu,
sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa
orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu
tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa
yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang
sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang
paling didahulukan sebelum ILMU

ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin
mencarinya

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut
ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri
dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri
dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu
itu sendiri.

Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab
menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?

Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan

Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik,
sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari
Ibunya

ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke
dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu
itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.

c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.

d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.

ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati,
menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha
Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau
menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan
memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru
mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu
mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang
disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta
ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh
disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan
kita.

ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk
buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.