BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Selasa, 29 Desember 2009

jual beli dalam islam

Prinsip umum syariah dalam jual beli sebagaimana dapat disimpulkan dari pendapat para ulama dalam kitab-kitab fiqih seperti M. Rifa’i dalam Kifayatul Akhyar (184) dan Wahbah Az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu yaitu:

1. Pada dasarnya diperbolehkan transaksi jual beli sebagai salah satu sarana yang baik dalam mencari rezki. (QS.al-Baqarah:194, an-Nisa’:29)

2. Barang ataupun instrumen yang diperjualbelikan itu harus halal sehingga dilarang menjualbelikan barang haram seperti miras, narkoba, bunga bank ribawi. (QS.Al-Maidah: 3, 90)

3. Bermanfaat dan bermaslahat dengan adanya nilai guna bagi konsumen maupun pembeli serta tidak membahayakan.

4. Barang yang diperjualbelikan dapat diserahkan, baik secara langsung keseluruhan maupun secara simbolis

5. Barang yang diperjualbelikan harus jelas keadaannya, sifat-sifatnya, kualitasnya, jumlah dan satuannya dan karakteristik lainnya.

6. Dilakukan proses “ijab qabul” baik dalam arti tradisionalnya maupun modern. seperti dalam paper trading yang menampilkan dokumen dagang berupa kertas maupun elektronic trading/ e-commerce yang menampilkan data komputer dan data elektronik lainnya (paperless trading). Kedua media tersebut substansinya menunjukkan sifat barang, mutu, jenis, jaminan atas kebenaran data dan dokumen serta bukti kesepakatan transaksi (dealing).

7. Transaksi dilangsungkan atas dasar saling sukarela (‘an taradhin), kesepahaman dan kejelasan. (QS. An-Nisa’:29)

8. Tidak ada unsur penipuan maupun judi (gambling). (QS.al-Baqarah:278, al-Maidah: 90)

9. Adil, jujur dan amanat (QS.al-Baqarah:278)

10. Dalil umum transaksi jual-beli dalam Allah berfirman: “…dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS.al-Baqarah: 275). “Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,…” (QS. al-Nisa’ : 29). “Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…” (QS. al-Ma’idah : 1).“…kamu tidak (boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya” (QS. al-Baqarah: 279).

Dengan demikian, beberapa hal yang harus dipedomani dalam konteks ini adalah; menghindari unsur spekulasi yang cenderung bersifat maysir yaitu gambling (judi), data dan informasi komoditi jelas baik yang menyangkut satuannya, kualitasnya, kriteria, jenis dan sifat-sifatnya serta harga dan penyerahannya, nilai guna yang membawa maslahat dan tidak membahayakan.

Rabu, 02 Desember 2009

akhwat ekis

Peran akhwat dalam pengembangan ekonomi islam


Fenomena di masyarakat sebagian yang melakukan transaksi ekonomi adalah para wanita, yang sering menghabiskan uang adalah wanita, yang sering belanja adalah wanita. Dalam sector riil wanita memang mendominasi daripada laki-laki. Sehingga wanita mempunyai potensi besar untuk meningkatkan perekonomian bangsa dari sector riil. Begitu pula yang sering malakukan riba pun para wanita, bukan bermaksud menjelek-jelekan wanita tapi memang seperti itulah wanita yang cenderung terlalu cinta dunia dan seisinya jika itu adalah wanita yang tidak beragama. Lain halnya dengan wanita yang beragama mereka akan memanfaatkan fitrah yang dimilkinya untuk perbaikan diri, umat serta penegakan agama Allah.

Maka disinilah peran akhwat penggerak ekonomi islam untuk melihat realita nyata dalam kehidupan sehari-hari kita, betapa banyak diluar sana wanita-wanita yang kurang tersentuh islam dan ilmu ini sehingga mereka dengan mudahnya bermaksiat dan berbuat dosa, mungkin mereka tidak salah karena mereka belum mengenal islam, bbelum ada yang mengenalkan kepada mereka, ya belum ada….. begitu pula dengan riba yang dilakukan oleh sebagian besar wanita mungkin karena memang mereka tidak tahu karena tidak ada yang memberi tahu serta tidak ada solusi untuk perbaikan perekonomian mereka.

Sebagain besar penghuni neraka adalah wanita, maka maukah kita menjadi salah satunya serta kita biarkan saudara-saudara disekitar kita bergelimang dosa terutama dosa riba dan ubud dunia,,, disinilah peran besar kita saudaraku para penggerak ekonomi islam, para mujahidah ekonomi islam, para intelektual ekonomi islam, kita tidak cukup hanyA berkutat pada treori-teori yang kita pelajari saat ini saja tapi harus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak saudara kita yang belum memahami ekonomi islam padahal dia telah berkecimpung di dunia ekonomi, jikalau apa yang mereka lakukan berdasar pada unsure-unsur ribawi maka sapa kah yang salah kalau bukan kita karena keengganan kita untuk mengajari mereka serta memberikan solusi secara islam untuk mereka.

Maka menuju kesana kita harus menyiapkan mulai dari sekarang, dari sekarang kita harus banyak belajar dan mengajarkan ekonomi islam, karena kelak kitalah yang terjun langsung kemasyarakat untuk ikut serta dalam program perbaikan umat ini.

Kalau bukan kita penggerak ekonomi islam/ mujahidah ekonomi islam maka sapa lagi? Mari kita rapikan barisan dakwah kita saudaraku, mari kita perkokoh bangunan dakwah ini dengan peran aktif kita dalam surat as shaff : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”Q.S 61:4

Tidak kah kita menyadari jikalau rusak wanita dinegeri ini maka akan rusak pula negeri, maukah kita tinggal diam. Rasulullah SAW juga bersabda perempuan dalah tiang negara. Jika perempuannya baik, maka baiklah negara itu, dan jika perempuannya rusak, maka rusaklah negara itu. Jadi,ketika sebuah negara mengalami kerusakan, tengoklah terlebih dahulu perempuannya.

Para akhwat bukanlah hanya sebagai pengetik ketika membuat surat, tapi dari pikiran-pikiran kalianlah para akhwat akan melahirkan kepekaan social yang tinggi, dibalik kelembutanmu ada ketegasan dalam menegakkan kebenran, dibalik kata-katamu terucap mutiara untuk senantiasa mencerahkan, jadi manfaatkan seluruh potensimu ini untuk berdakwah, jangan tinggal diam saudaraku, potensi yang senantiasa dibutuhkan masyarakat sekitar.

Langkah konkret kita dalam bergerak untuk memperjuangkan ekonomi islam ini selain belajar adalah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan dan mensosialisasikannya. Perjuangan kita tidaklah hanya cukup berada dibangku kuliah saja, kita harus berperan aktif dalam perbaikan umat ini dengan ekonomi islam, maka persiapkan diri kalian mulai dari sekarang, persiapan perbekalan kesana.

Persiapan untuk senantiasa belajar dan mengajarkan. Kontribusi nyata kita yang dibutuhkan dalam gerak dakwah ini. Jangan telalu terlena dengan kenyamanan dakwah yang kita lakukan, jangan merasa puas dengan apa yang kita kerjakan, kita msaih belum melkukan apa-apa bila disbanding dengan para sahabiah di jaman Rasulullah, yang sentiasa berjuang tanpa henti seperti asma yang dikenal dengan dua ikat pinggangnya yang tak pernah takut, seperti khodijah yang pelembut, penyayang serta menjadi pengusaha sukses sehingga dapat membiayai dakwah ini, seperti Aisyah dengan kepandaiannya, ummu sulaim yang arif lagi bijak, seperti Fatimah dengan ketegarannya.

Kita bukanlah srikandi ekonomi islam tapi kita adalah mujahidah ekonomi islam pewaris perjuangan sahabiyah, yang tidak akan pernah diam dalam berdakwah untuk menegakkan kalimat Allah yang senantiasa menjadikan sahabiyah adalah contoh utama kita bukan pelaku-pelaku wewayangan atau tokoh-tokoh nonfiksi lainnya. Memang sebagian besar wanita senantiasa diuji oleh gemerlapnya dunia, diuji karena wanita menyukai pujian, diuji yang mudah haus mata, diuji dengan nafsu belanja, ngobrol tanpa arah, akan tetapi saudaraku itu semua adalah hal kecil dan bukan penghalang dakwah ini.

Mujahidah tangguh tidak butuh dipuji, tidak butuh diberi sesuatu dari manusia, maujahidah tangguh tidak membutuhkan belas kasih manusia. Dalam ujian-ujian tersebut kita butuh belajar banyak tentang ekonomi islam, jikalau kita dapat memahami ekonomi islam secara menyeluruh maka kita tidak akan mudah tergelimang dalam harta dan dunia, sungguh kalau kita telah memaknai ekonomi islam, kita akan tahu bahwa harta kita bukan milik kita, harta ini hanya milik Allah semata, dalam prinsip-prinsip ekonomi islam pun telah disebutkan demikian.

Ketika kita memahami tentang hal ini kiata akan merasakan apapun yang telah kita berikan dalam dakwah ini hanyalah kecil dan sedikit, pengorbanan yang kita lakukan untuk mendapatkan harta akan terbalas jika harta kita benar-benar kita serahkan dalam dakwah ini, jadi jangan pernah ragu saudaraku untuk senantiasa bergerak dalam jalan dakwah ini walau setiap jalan dakwah ini selalu membutuhkan pengorbanan yang tidak kecil, maka yakinlah bahwa Allah pasti menggantinya secara lebih. Dalam Q.Surat At Taubah:111

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. “


Saudaraku maka dunia ini amat menipu, jangan mudah tertipu dengan perhiasan semu ini. Kuatkan azzam kita, kita hanyalah milik Allah bukan siapa-siapa. Dakwah ini tidak butuh sikap MANJA, CENGENG, KESIA-SIAN, dakwah ini butuh kader KOKOH dan MANDIRI yang dapat menjadi PENGGERAK PERUBAHAN.

Mari perbaiki diri menuju Allah, mari perbaiki diri untuk perbaikan umat, lindungi diri dari kemaksiatan-kemaksiataan, semoga kita senantiasa dilindungi Allah dari ujian-ujian dunia dari dari kesia-siakan bicara kita, dari perilaku yang masih ubud dunia. semoga kita semua diampuni dan dapat menjadi agent dari dakwah ekonomi islam ini.

NB
• buat saudari2ku di luar pulau jawa, mungkin kalian lebih sulit berjuang disbanding kami yang di jawa, tapi ingatlah saudaraku kalian punya saudara di jawa, walau jarak memisahkan kita tapi ukhuwah dan perjuangan ini tidak akan pernah terasa jauh, saya sering mendapat keluhan afwan ukhti akhwat disini masih sedikit bila dibandingkan di pulau jawa, maka ukhti jikalau sudah ada kekuatan yang kokoh dan hanya bersandar pada Allah maka semua itu akan mudah, be Optimis, Insya Allah perjuangan kalian akan dinilai lebih oleh Allah dibanding kita.

• Buat yang dipulau jawa: mungkin kalian merekrut lebih banyak akhwat dari pada ikhwan akan tetapi bagaimana kalian bias menjaga mereka dari jalan dakwah ini, sehingga jangan pernah terlena dengan keadaan yang ada, saling membantulah, perkuat ukhuwah, jarak bukanlah hambatan bagi kita, kini kita telah berusaha merapikan barisan dakwah ini maka ikut berkontribusilah kalian.

• Buat para punggawa organisasi ini: kalian adalah pemimpin kami maka berbuat adillah, jangan pernah meremehkan kekuatan kami, jangan pernah, birakan kami mandiri,,,,, jangan tertawakan kami, jangan permalukan kami dengan sikap-sikap kalian dan jangan ragukan kekuatan kami. Berjalanlah beriringan dalam dakwah ini. Kami bukanlah penghambat dakwah ini, kami adalah tombak dalam dakwah ini.

Afwanminkum jikalau ada yang tersakiti, jikalau ada yang tersinggung, tulisan ini hanya sebagai bukti ukhuwah diantara kita yang senantiasa menasehati dalam kebenaran. Wallahu a’lam bi showab

amazing

The GREAT Motivation

apa tujuan hidupku? Bagaimana saya melangkah? Apa yang dapat menginspirasi hidup saya? Apa yang dapat memberikan semangat dalam dihidup saya?
Apa yang memberikan harapan pada hidup saya? Bagaimana saya kedepan melangkah dan meraihnya?
Apa yang telah saya lakukan untuk perbaikan diri dan negeri ini? Apa kontribusi nyata saya untuk dakwah ini?Prestasi apa yang telah saya berikan untuk dakwah ini? Bagaimana saya meraih cita-cita saya? Seperti apakah saya sekarang dan akan datang?
Mengapa saya kurang maksimal dalam kehidupan saya? Apa potensi saya?
Bagaimana saya menuju kematian? DLL?

Seretetan pertanyaan tersebut beberapa pekan ini muncul kembali setelah sekitar empat tahun yang lalu menghantui pikiran saya, kucari-cari terus jawaban atas pertanyaan2ku tersebut, kucari jawabannya dalam setiap proses kehidupan ini hingga memberanikan diri untuk mengambil banyak resiko tapi mengasyikkan,,, hmmm, ya mungkin ini yang dinamakan pencarian jati diri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terjawab pada setiap proses pembinaan diri dalam amanah yang ada,ya amanah yang dapat membina kita,,

Akan tetapi saya mendapat inspirasi besar sekali tepat seminggu yang lalu, yang berusaha untuk mengembalikan komitmen juang saya dalam meraih setiap tujuan hidup saya, kata tak bisa terucap ketika melihat kebesaran Allah dengan mengikuti acara tersebut,, merasa diri amat lemah akan tetapi dari kelemahan tersebt menghasilkan kekuatan besar untuk senantiasa memperbaiki diri dan memberikan kontribusi yang terbaik, dan lebih komitmen pada dakwah ini, pada cita-cita saya pada tujuan saya serta pada prinsip-prinsip yang saya pegang.

Pada awalnya saya amat meremahkan kegiatan ini menganggap bahwa diri mampu untuk tidak dimotivasi orang lain, merasa diri tidak butuh motivasi lebih…. Ya terus perasaan itu selalu ada pada diri, merasa masih belum butuh, banyak hal yang saya pertimbangkan dalam keputusan ini,walau mengorbankan sesuatu,,, yaa setiap proses perbaikan sennatiasa membutuhkan pengorbanan…dalam kegamangan bersyukur Allah masih menyayangiku untuk memantapkan hati ketika pertanyaan muncul pada pikiran,,,,,

APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN UNTUK DAKWAH INI, UNTUK AGAMA INI? KAMU PUNYA APA? SUDAHKAH MAKSIMAL PERANMU? BAGAIMANA DENGAN CITA-CITAMU? MASIHKAH ADA HARAPAN?
Ya dalam kegalauan pertanyaan tersebut saya berusaha melangkah pasti berucap bissmillah ya saya harus ikut walau………….. kedepan saya harus lebih maksimal menggantinya, ini adalah pilihan yang dpat memberikan keyakinan penuh kepada kuasanya Allah, semakin yakin Allah pasti memudahkan dalam menggantinya,,,,,,.

Sungguh luar biasa motivasi itu datang pula ketika memulai mengikutinya,,,, hari perrtama semakin meyakinkan diri akan pemaksimalan potensi yang saya miliki, ya harus dimaksimalkan HARUS!!! Dan semakin yakin akan potensi diri dapat membawa kepada perbaikan diri dan umat, jawaban atas kegalauan pikiran mulai terjawab,, hari itu kulalui terus dan semakin kunikmati setiap momentnya sehingga jawaban2 atas pertanyaan ku terjawab.

Ya mungkin aktifitas ini dapat merefresh kembali pikiran saya yang selama ini terlalu berkutat pada aktifitas yang seakan-akan menuju akhirat tapi ternyata tidak juga jika tidak diikuti oleh ruh dalam bergerak,,, yang sering merasa capek akan semuanya, ya di aktifitas ini dapat merefresh kembali pikiran ini untuk lebih baik lagi,,,,, dan semakin nyata apa yang harus kita lakukan untuk meraih cita-cita ini,,,,,, semakin yakin akan kuasanya Allah, semakin yakin akan perubahan diri untuk lebih baik itu mudah dengan pertolongan dan kuasanya Allah..

YA Allah sungguh Engkau masih menyayangiiku sehingga Engkau ijinkan aku memiliki kesempatan itu
(ya ini doa kata hati yang terucap estela pelatihan tersebut, costnya pelatihan ini sungguh tebayarkan)
Saudaraku mungkin kallian perlu merefesh kembali gerak kalian, merefreh pikiran kita, mengecharge secara lebih diri kita, mengembalikan semangat juang kita, sehingga kesetresan2 yang kita miiliki dapat termanage dengan baik…..untuk lebih BERKOMITMEN dalam hidup ini,,,,,

HIDUP INI INDAH BILA KAU TAHU!!!!
SEBESAR, SEBANYAK, SESULIT APAPUN AMANAH(kuliah, dakwah, kerja dll) yang kita emban pasti memiliki masalah sendiri-sendiri tinggal bagaimana kita mangatur masalah –masalah tersebut untuk menjadi lebih indah dan nikmat ketika kita jalani…

Dengan kuasa dan kebesaran Allahlah kita dapat memaknai hidup lebih baik, dapat melaksanakan amanah ini dengan maksimal serta lebih berkomitmen,,,,,
Alllah sajalah yang senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah perjuangan kita.

SO silahkan mencoba untuk agenda selanjutnya!!!!!!

Jangan pernah REMEHkan!!!! Jika ada kesulitan yakinlah ada Allah yang pasti mempermudah langkah kita ketika kita sudah berkomitman untuk memperbaiki diri….

SELAMAT MENCOBA!!!!

Nb: tulisan ini hanya untuk perefleksian diri dan berbagi tidak bermaksud promosi pula,,,,,,hanya untuk berbagi.

kurban

berkorban...
disetiap tahun kita akan mengalami monent ini, ya hari raya idul adha...
dimana pada saat itu
siti hajar harus berkorban untuk kesenangan duniawai demi melaksanakan perintah Allah dengan keberanian dia ketika ditinggal sendiri di gurun pasir yang sepi

dimana dia harus mau berkorban untuk mencari minum buat ismail hingga kakinya lecet

dimana Nabi Ibrahim harus menyembelih putra kesayangannya,
dimana ismail mau disembelih hanya untuk meraih ridho Allah,,,, sungguh pengorbanan mereka yang luar biasa

pengorbanan nabi muhammad dengan cacian orang kafir, dengan pukulan, dengan lemparan batu, dengan jiwanya, dengan hartanya sungguh subhanallah...

pengorbanannya hasan al banna yang dipenjara, sayyid qutb yang digantung, seikh ahmad yassin dibalik kursi rodanya

saudar kita di palestine ... dengan jiwa mereka



sedanglkan kita?
masih berdiam disini, masih saja enggan untuk lebih dalam berkorban

harta kita blm banyk yang kirta keluarkan untuk dakwah...
jiwa kita pun blm menjadi taruhan..
kita hanya semangat...

yang hanya uintuk memperjuangkan agama Allah,
ilmu yang kita punya belum seberapa...

MOment idul adha jadikan moment berharga kita untuk menanyai dalam diri pribadi kita

Seberapa pengorbanan kita untuk agama ALLAH?
Sudahkah kita berikan jiwa, harta, tenaga kita untuk agama Allah?
seberapa beranikah kita mengorbankan waktu tidur kita?
seberapa banyak kita mengurangi jatah uang saku kita untuk agama kita


masihkah kita bermalas-malasan untuk ngisi kajian, mentoring, kerja dakwah, ngaji, zakat, puasa, sedekah, berbagi ilmu? sedangkan orang-orang terdahulu sudah mengorbankan harta, jiwa, dan tenaganya untuk dakwah ini?

sedangkan kita?
kita yang menikmati dakwah ini, maka saatnya kita mencurahkan semua pengorbanan kita untuk ini...

moment idul adha bukan hanya sekedar moment biasa tapi ini adalah peringatan terbesar kita dengan mengaca pada para pendahulu dakwah ini

kita belum mengorbankan nyawa kita?
maka maksimalkan kerja dakwah kita untuk agama ini????????
be tajjarud.. keep istiqomah

Mau berkorban apa ya enaknya?
mau yang mana yang kita korbankan untuk dakwah ini?

pilihn dakwah


malam ini aku ingin menulis sesuatuyang semoga bisa melegakan setiap jalan dakwah ku yang selama ini kujalani,, disepertiga malam terakhir ini berusaha ku menulis dan apa yang sebenarnya di cari para pencari Tuhan...

kurenungi selama setahun ini amanah yang kuemban lebih dari empat dan semuaitu adalah pucuk pimpinan..
hmmmm mungkin banyak orang bertanya dulu mengepa aku mau disini, disana, disitu dan dimna2? ukhti FOKUS!!!FOKUS!!!FOKUS!! itu yang sering saya terima kritikan, itu yang sering jadi masalah dalam dakwah ini menurut mereka karena kadernya tidak fokus...

akan tetapi saya cuman memiliki prinsip untuk senantiasa bermanfaat bagi orang lain,, bekerja lebih karena sesungguhnya saya tak punya apa-apa untuk diperjuangkan dalam dakwah ini... ya tak punya apa-apa kecuali semangat ini semangat untuk memperbaiki diri, semanagt untuk berkontribusi,,,,

walau sesungguhnya saya harus tetap melakukan prioritas dalam dakwah ini,,,, ya prioritas intinya tapi semua tetap saya prioritaskan no.1 kok... saya amat membutuhkan dakwah ini... saya tak mungkin bisa bergerak dan merengkuh cintahnya Allah tanpa bergerak....

dimalam ini, berusaha kurenungi kembali untuk apa aku mengemban banyak amanh tersebut? ya untuk apa? saya hanya berusaha beramanah pada setiap amanah2 itu...
karena kelak saya akanbanyak belajar dari amanah tersebut...
saya amat mencintai diri saya, saya amat mensyukuri apa yang telah diberikan Allah maka inilah yang harus saya lakukan...
dakwah ini butuh totalitas,,walau harus banyak berkorban
sudahlah saya telah dibeli Allah......

semoga keistiqomaha itu tetap ada... semoga tetap beramanah...
semoga Allah tidak memperbesar siksaku kelak karena amanah ini.

akhwat itu

Sebuah renungan tuk para akhwat termasuk diri saya sendiri...

Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang
anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam
bersikap.

Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi, tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.

Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro�, tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur�an, tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur�an tersebut.

Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek, tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.

Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati

Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja.

Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.

Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim.

Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajjudnya, tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah ... Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

Selasa, 01 Desember 2009


sungguh persahabatan diantara kita ini menjadikan kekuatan dakwah tersendiri, baru beberapa kali kita bertemu bahwakan tidak lebih dari 2 kali tapi kami sudah berusaha untuk menyatukan hati dalam dakwah inisehingga kami berusaha mengompaakkan diri dalam dakwah,

walau kami saling berjauhan tapi saling menasehati tidak pernah terlupakan..

dakwah ini tidak mengenal jarak,ukhuwah ini pun tidak bisa dipisahkan dengan jarak,,,


begitulah ketika saya berjuang di FoSSEI ini saya mempunyai tantangan tersendiri, walau banyak pengorbanan yang harusa saya lakukan tapi ini adalah perjuangan,,,
saya semakin ingin jauh bergerak dalam dakwah inidakwah ekonomi islam, semakin ingin menguatkan ikatan ini... ya mungkin dalam hati saya sering terbesit kalau saya akan berjuang di bidang ekis sampai ajal menjemput. ya saya akan tetap memperjuangkan mulai dari sini.
saudaraku yang jauh disana saya akan berusaha menguatkan dakwah ini bersama kalian..

Kamis, 15 Januari 2009

AKU DAN CIES

Antara Aku, HRD, dan CIES


CIES begitu aku mendengar pertama kata itu terpikir padaku orang-orang yang berada didalamnya adalah orang-orang yang benar-benar dapat menerapkan EKIS. sungguh Subhanallah ketika aku diamanahi oleh Allah untuk aktif di organisasi ini yang terpikir dalam benaku apakah aku mampu?apakah aku pantas? sedangkan aku penuh dengan kehinaan dan aku merasa bahwa masih banyak orang yang lebih pantas untuk menjadi sekdept HRD, apakah aku kuat melaksanakan amanh ini, apakah aku sanggup melalkukan semua amanah ini tanpa ada suatu kemurkaan Allah disini(sesungguhnya itulah yang paling aku takuti dari semua perbuatanku ini)

CIES walau aku berkali-kali berpaling ingin meninggalkannya tapi seribu kali pula aku berfikir apakah aku sanggup meninggalkannya? karena disini aku sudah merasa tidak hanya bekerja dengan fisik saja tapi hati lebih berperan disini. Sudah amat mendalam jiwa, raga, harta serta hat ini demi perjuangan di jalan dakwah ini. Yang dulu aku mersa tidak bisa apa-apa disini aku benar-benar diajari banyak hal entah itu kehidupan organisasi, ukhuwah, dakwah, akademik, profesionalitas. yang dulu aku pernah berfikiran bahwa aku adalah orang yang tidak pantas disayang, dicintai tapi disini aku mendapatkan semua dari saudaraku, hamper setiap[ hari kata ana Uhibbukumfillah mampir dlm smsku maupun terdengar olh telingaku lewat ukhtiku tersayang. aku benar-benar te Up grade disini walaupun pernah aku berbuat sesuatu yang merugikan diriku sendiri disini tapi saudara-saudaraku yang lkain selalu memotivasiku. Sungguh Subhanallah CIES telah memberikan banyak pelajaran bagiku. walau onak dan duri serta setan ikut dalam perjalan dakwah ini tapi hamba berusaha untuk menghadapi semua hanya demi mencari keridhoan Allah semata. di CIES sudah jadi ruh bagiku termasuk HRD WALAU kecapekan, kesusahan, serta kesakitan mendera hati ini tapi itu sudalah aku lupakan dan ini adalah memang benar pelajaran dari Allah semata. aku . disini pula aku diajari saling menjaga antara saudaraku sendiri baik kata-kata, hati, perasaan maupun sikap.







Ya Allah terima kasih Engkau masih memberikan kepadaku untuk bertemu dengan orang-orang yang dapat memberikan inspirasi kehidupan bagiku. Moga semua ini Engkau Ridhoi Ya ALLAH. Keluar dari CIES tanpa harus meninggalkan jejak-jejak yang tidak Engkau RIDHOI. Ya Allah jika saudara-saudaraku itu membuat aku semakin dekat dengan Mu maka kuatkan ukhuwah diantara kami, jika aku dan mereka semakin menjauhkanku dengan MU maka jauhkanlah pula aku dengan mereka. RIDHOILAH perjuangan dakwahku di CIES Ini. serta BERILAH Barakah untuk CIES kedepan. sayangi saudara-saudaraku semua ya Allah. Ya Allah kuatkan hati diantara kami