BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Senin, 15 November 2010

Dari Seruan ini Berangkatlah kita Menuju Peradaban Ekis


dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Al Maidah: 104)

Berangkat dari ayat tersebut diatas memulai membaca merenung kemudian taat kepada ALLAH untuk melaksanakan perintahNya yaitu menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar maka itulah tugas kita yang utama di bumi ini sebagai da’I sebelum yang lain. Begitu juga dalam gerak dakwah ekis pun tak hanya kita belajar ekonomi islam kemudian berkompetisi tanpa kita untuk memahami, melaksanakan serta mensosialisasikan maka peradaban ekonomi islam pun akan sulit terwujud. Saudaraku disinilah peran kita untuk senantiasa menyeru kebaikan, kesolehan mensolehkan bisa berupa menyeru untuk bermuamalah secara syariah yang berdasar pada ilmu ekonomi islam, karena sejak awal kita telah berikrar tetap berada dalam barisan-barisan perjuangan ekonomi islam maka tugas yang harus diemban adalah senantiasa belajar, kemudian melaksanakan yang tak luput harus diajarkan kepada penerus kita karena salah satu karakteristik ekonom rabbani itu sendiri adalah mengajarkan yang kecil-kecil sebelum yang besar-besar. Maka tak lupa pula kita mencegah dari kemungkaran dari pesan ini dapat kita terjemahkan dalam dakwah ekis untuk mencegah kapitalisme, liberalisme, serta system-sistem ekonomi yang hanya mementingkan kaum tertentu maka disinilah tugas kita untuk mencegahnya memulai dari diri untuk menghindari sikap kapitalisme individu kemudian kita wacanakan yang selanjutnya memberanikan diri untuk bergerak bersama untuk memerangi dengan ilmu.

Saudaraku dalam dakwah ekonomi islam ini pun butuh tahapan yang sistematis dalam pembentukan karakter kader yang sholeh, kokoh, serta berkualitas menuju ekonom rabbani. Maka selayaknya kita sebagai pejuang ekonomi islam menjadikan pembentukan SDM sebagai pilar utama dalam perjuangan karena kita yang berada dalam tataran mahasiswa menjadikan SDM sebagai persiapan untuk tegaknya ekonomi islam ini. Jangan pernah sepelekan satu kader pun diantara kita yang entah itu hanya berperan sebagai orang-orang yang kecil yang mungkin tak Nampak kerjanya namun mereka masih mempunyai hak untuk saling berilmu, perhatikan mereka, takutlah kita kehilangan satu kader yang berjiwa pejuang karena harga satu kader dakwah amatlah mahal bila dibanding apapun, maka setiap kader yang telah masuk dalam kseipun mempunyai hak untuk dibentuk dalam kebaikan-kebaikan. Pembentukan-pembentukan karakter-karakter yang sholeh, kokoh, berkualitas serta berilmu pastinya tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan namun juga tak sulit karena tahapan yang jelas serta dibarengi dengan PERSIAPAN, KESABARAN, KEISTIQOMAHAN sebagai pemimpin disinilah kita harus peka… peka untuk senantiasa membina. System yang ada dalam pembentukan karakter itupun telah terealisasi melalui SGD ekonomi islam, kuliah informal ekonomi islam. Baik mari sedikit kita bahas satu persatu…

PERSIAPAN, sejak awal kita masuk dalam kseipun telah ada keinginan serta harapan untuk ekonomi islam maka ketika kita dihadapkan pada kader baru yang masuk ksei tanyai keinginan mereka berada disini, harapan serta cita-citanya. Kita sebagai kakak pun pekalah terhadap mereka, sayangi dengan tulus karena kelak itulah bekal kita, jika kita sudah berusaha untuk peka kepada mereka maka langkah kaki, tangan ini akan sangat mudah untuk mempersiapkan kebaikan untuk adik-adik kita serta dakwah ini. Persiapkanlah dengan ilmu, strategi, diskusi, jangan pernah berhenti untuk senantiasa belajar. Ambilah hikmah dari setiap apa yang ada disekitar kita. “ Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Quran sebelum disempurnakan mewahyukan kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ILMU PENGETAHUAN” (Q.s 20: 114). Jangan pernah lelah untuk mempersiapkan generasi terbaik setelah kita karena mereka adalah asset terbesar kita menuju kebangkitan ekonomi islam dan tentunya menuju jannahNya.

KESABARAN, “ Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi KESABARAN” (Q. S 103:1-3). Dalam membina butuh kesabaran yang ekstra karena seringnya kita memperoleh penolakan-penolakan dari adik-adik kita untuk saling berilmu, seringnya kita memperoleh kader yang sulit di up grade dan digerakkan maka kesabaran adalah kuncinya, kesabaran tidak harus diam, justru dari kesebaran itu yang akan menghasilkan GERAK STRATEGI yang lebih mantab, belajar dari kesabaran maka terbentuk GERAK langkah PERBAIKAN, jangan pernah lelah dalam bersabar disetiap usaha kita. “……Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." ( Q.S. Al baqarah: 249).. ya!! Allah bersama orang-orang yang sabar maka kuasa Allah walau dengan sedikit orang jika dilaksanakan dengan kesabaran maka akan menghasilkan kemenangan.

KEISTIQOMAHAN, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita” (Q.s Al Ahqaaf:13) yups disinilah kuncinya ketika kita telah berikrar untuk berjuang di jalan dakwah ini dengan keistiqomahan yang mengakar maka tiadalah kita berduka cita itu janji Allah, saudaraku ketika kita telah memutuskan untuk membina maka tetapkan diri untuk terus istiqomah. Istiqomah itu ada dalam jiwa yang terimplementasi ke dalam perbuatan walau sering kita merasa kesakitan, capek, kurang, sempit sesungguhnya itu adalah bisikan-bisikan setan untuk kita, sungguh kecapekan, kekurangan, serta kesempitan itu tidak ada artinya bila dibanding dengan balasan ketika kita telah berikrar untuk istiqomah di jalan dakwah ini, Allah pasti memudahkan, perkecil rasa kecewa itu wujudkan dalam nuansa syukur maka kejayaan akan segera menghampiri,. Istiqomahlah dalam membina walau mungkin kita akan mendapati sedikit orang mengikuti yakinlah jika kita membersembahkan yang terbaik maka itu menjadi bekal terbaik kita untuk berpulang.

hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “berlapang-lapanglah dalam majelis” maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “ berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. 58:11)

maka marilah kita berlapang-lapang untuk berilmu jangan lelah untuk memberi ilmu = mengajarkan yang mudah-mudah sebelum yang sulit-sulit…

hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. (Q.s 84: 6-9)

Ayuuk membersamai dalam ilmu, dalam kebaikan kita tuliskan dalam kitab kita yang semoga kelak kita terima dari sebelah kanan kita dengan senantiasa menebar kebaikan serta ilmu kepada yang lain, saatnya menuliskan kitab-kitab itu dengan tinta-tinta emas kebaikan kebaikan kita melalui dakwah ini,

Semoga yang kecil ni dapat mengembalikan kita pada kaum Rasulullah dengan gembira.

Ukirlah keindahan hari esok dengan kerja maksimal hari ini, persiapkan generasi terbaik setelah kita bersama dalam memperbaiki diri, Insya Allah pertemuan di JannahNya akan nyata..

Waallahu a’alam bi showaf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar