BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Kamis, 04 November 2010

KEBERKAHAN YANG MENGHARAP


Keberkahan yang mengharap

Keberkahan sebuah kata yang sarat makna..sarat arti dan sarat dengan harap...

Hari ini saya memperoleh pelajaran berharga tentang keberkahan ini, sebuah pengalaman biasa namun mempunyai hikmah yang luar biasa, dimulai dari kemarin yang sepeda motor tiba-tiba terjatuh begitu saja kemudian mengakibatkan patah pada sandarannya kemarin menjelang maghrib maka saya bawa sepeda itu ke bengkel, kemudian diperbaiki yang memang waktu diperbaiki saya tinggal pergio untuk hajat penting, ya saya tinggal begitu harapannya kembalinya sudah selesai namun setelah saya kembali bengkel; tersebut telah tutup, ya..saya usaha untuk menghubungi pemiliknya namun ya sepeda bisa diambil keesokan harinya padahal keesokan harinya pagi-pagi sekali saya harus antar sekolah anak-anak, ya Alhamdulillah Allah masih menolong dengan pinjamna motor dari saudara.....selanjutnya saya ambil sepeda itu namun sepertinya masih ada yang janggal dengan sepeda titipan ini ya ternyata tempat olinya bocor, kalau ini harus sampai turun mesin padahal; juga baru beberapa hari yang lalu sepeda ini diperbaiki tak apa Insya Allah, oh ya saya ingat komputer pun lagi menginap di tempat service, aah titipan-tutupan Allah ini menjadikan saya untuk mengambil banyak hikmah tentang harta untuk fasilitas dekat dengan Allah ( Ya Allah betapa ujian-ujian itu padahal saat ini uang saya tidak lah cukup merawat mereka ya karena gaji bulan ini pun belum turun, namun aku tak akan pernah ragu atas rezekiMu). Begitu Allah mengajarkan hikmah,

Kemudian saya evaluasi dari setiap tindakan dan tingkah laku serta transaksi perekonomian saya, ya memang ada yang janggal pada diri ini sangat janggal, aaah betapa saya masih jarang mengingat Allah dengan penuh pengharapan padanya, betapa banyaknya maksiat yang telah tertoreh sehingga berakibat peringat indah ini datang, namun saya bersyukur dengan peringatan ini karena ia datang dengan cepatnya sehingga saya begitu mudah menyadarinya.......

Memang benar jikalau kita sudah sedikit berpaling dari Allah kehidupan kita akan berantakan...

Sungguh semakin bergantungnya diri ini pada Pemilik diri ini,


Duuh benar saya tak bisa berkutik dan hidup tanpa kasih sayang Allah....

Ampuni saya yang papa ini yang sangat jarang mengingatMu dalam kekusyukan......

Pelajaran ini sangat berharga menuju keberkahan yang mengharab sehingga revitalisasi dalam diri perlu dilalukan.. ya banyak sekali

Dengan tingkah laku kita apakah semakin mendekatkan diri kepada Allah atau malah sebaliknya,

Apakah dengan harta titipan dari Allah menjadikan kita semakin dekat dengan Allah dan fasilitas memperbaiki diri kemudian menebar pada sekitar, ya sudah ataukah belum?aah butuh banyak evaluasi dan bimbingan...

Apakah dengan perkataan ini menjadikan dekat dengan Allah atau.....?duuh ingat kan selalu hamba ini Ya Allah.

Aaah saya ndak tau kelak seperti apakah evaluasi diakhirat padahal setioap biji zahrahpun pasti ditanyakan.....


Maka sesungguhnya proses keberkahan yang sangat kita butuhkan bukan hanya kesuksesan, fasilitas berlebih, kekayaan, kecantikan, jabatan bahkan gelar kita...tak heran jikalau doa barrakallah senantiasa mengalir karena ini adalah Doa dari semua yang kita butuhkan....

Tentang keberkahan tak perlulah kita mendekte Allah karena Dia sangat tahu kebutuhan kita...maka keberkahan adalah kecukupan bagi kita dari segi apapun entah kita dalam keadaan lapang maupun sempit karena keberkahan itu mendatangkan sayang dari Allah sehingga dengan sayang dari Allah kita pasti mendapat bekal yang terbaik untuk berpulang kelak.....

Dalam hati kemudian bertanya apakah yang mendatangkan keberkahan itu bukannya ia tidak datang denan tiba-tiba? Benar keberkahan tidak datang dengan tiba-tiba. Keberkahan butuh proses untuk mencapainya butuh kerja untuk mewujudkannya sehingga menghasilkan cita, mimpi dan visi besar yang tertunduk pada ketergantungan penuh pada Sang Pemilik diri.

Kemudian mengalirlah proses itu dengan setiap ibadah-ibadah kita....


Sholat kita, sudahkah tepat waktu yang menghadirkan kekusyukan dan pengharapan penuh pada Illahi

Tilawah kita, yang mentajwid kemudian menresap arti dan makna yang terbaca kemudian terimplementasi pada kehidupan?

Shaum kita, sudahkah mengendalikan diri untuk hawa nafsu kemudian menjadikan diri tunduk pada keterjaan dalam godaan nafsu?

Dzikir kita, sudahkah menyatu dalam jiwa yang kemudian menjadi komunikasi berharga kita untuk Sang Kholiq, yang kemudian dzikir menjadi pengharapan dan rasa takut yang mendalam?

Qiyamul lail kita, berapa kali? Tepat waktukah? Memaknai tidak?aaaaaaaaaaah....... harus banyak belajar kepada Rasulullah tercinta L

Dhuha kita? Hanyakah berdasar untuk mencari rezeki, ooh no....



Kemudian penggenapan setengah dien (menikah) aah untuk ini saya sedang berproses untuk belajar agar kelak Allah sangat berkenan mendatangkan keberkahanNya kepada kami untuk cita-cita keluarga itu, ya dimulai dengan menjaga, mengurangi ikhtilat, mengurangi interaksi dengan ikhwan, bahkan entah rasa enggan berkomunikasi dengan ikhwan jika tak penting sering menyertai, tugas sekarang adalah terus, terus, dan terus memberbaiki diri yang kelak dan pasti pertemuan dalam satu visi, tujuan dan cita-cita terkabulkan oleh Allah pada waktu yang tepat, yang penting sekarang mempersiapkan dan menjaga...mengurangi maksiat ( Ya Allah semoga Engkau mengijinkan diri untuk segera menggenapkan karena ketakutan diri akan kemaksiatan, namun proses keberkahan berharap senantiasa membersamai)


Nah itu baru sebatas ibadah....

Belum lagi harta kita....

Apa, siapa, untuk apa, bagaimana memanfaatkannya....

Semakin saya belajar ekonomi islam semakin saya ni......


Lanjut tentang tiingkah laku kita....

Duuuuuuh masih banyak sekali yang membentuk keberkahan maka senantiasa evaluasi diri itu yang terpenting dan memperbaiki menuju kedekatan pada Illahi yang penuh...

Sudah ya sampai sini dulu...

Panggilan untuk bercinta pada Illahi telah berkumandang...

Saling mendoakan dalam keberkahan...

Kamis, 4 November 2010

Di sudut kesejukan kota Malang

Menjelang maghrib


Tidak ada komentar:

Posting Komentar