BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Rabu, 02 Desember 2009

akhwat ekis

Peran akhwat dalam pengembangan ekonomi islam


Fenomena di masyarakat sebagian yang melakukan transaksi ekonomi adalah para wanita, yang sering menghabiskan uang adalah wanita, yang sering belanja adalah wanita. Dalam sector riil wanita memang mendominasi daripada laki-laki. Sehingga wanita mempunyai potensi besar untuk meningkatkan perekonomian bangsa dari sector riil. Begitu pula yang sering malakukan riba pun para wanita, bukan bermaksud menjelek-jelekan wanita tapi memang seperti itulah wanita yang cenderung terlalu cinta dunia dan seisinya jika itu adalah wanita yang tidak beragama. Lain halnya dengan wanita yang beragama mereka akan memanfaatkan fitrah yang dimilkinya untuk perbaikan diri, umat serta penegakan agama Allah.

Maka disinilah peran akhwat penggerak ekonomi islam untuk melihat realita nyata dalam kehidupan sehari-hari kita, betapa banyak diluar sana wanita-wanita yang kurang tersentuh islam dan ilmu ini sehingga mereka dengan mudahnya bermaksiat dan berbuat dosa, mungkin mereka tidak salah karena mereka belum mengenal islam, bbelum ada yang mengenalkan kepada mereka, ya belum ada….. begitu pula dengan riba yang dilakukan oleh sebagian besar wanita mungkin karena memang mereka tidak tahu karena tidak ada yang memberi tahu serta tidak ada solusi untuk perbaikan perekonomian mereka.

Sebagain besar penghuni neraka adalah wanita, maka maukah kita menjadi salah satunya serta kita biarkan saudara-saudara disekitar kita bergelimang dosa terutama dosa riba dan ubud dunia,,, disinilah peran besar kita saudaraku para penggerak ekonomi islam, para mujahidah ekonomi islam, para intelektual ekonomi islam, kita tidak cukup hanyA berkutat pada treori-teori yang kita pelajari saat ini saja tapi harus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak saudara kita yang belum memahami ekonomi islam padahal dia telah berkecimpung di dunia ekonomi, jikalau apa yang mereka lakukan berdasar pada unsure-unsur ribawi maka sapa kah yang salah kalau bukan kita karena keengganan kita untuk mengajari mereka serta memberikan solusi secara islam untuk mereka.

Maka menuju kesana kita harus menyiapkan mulai dari sekarang, dari sekarang kita harus banyak belajar dan mengajarkan ekonomi islam, karena kelak kitalah yang terjun langsung kemasyarakat untuk ikut serta dalam program perbaikan umat ini.

Kalau bukan kita penggerak ekonomi islam/ mujahidah ekonomi islam maka sapa lagi? Mari kita rapikan barisan dakwah kita saudaraku, mari kita perkokoh bangunan dakwah ini dengan peran aktif kita dalam surat as shaff : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”Q.S 61:4

Tidak kah kita menyadari jikalau rusak wanita dinegeri ini maka akan rusak pula negeri, maukah kita tinggal diam. Rasulullah SAW juga bersabda perempuan dalah tiang negara. Jika perempuannya baik, maka baiklah negara itu, dan jika perempuannya rusak, maka rusaklah negara itu. Jadi,ketika sebuah negara mengalami kerusakan, tengoklah terlebih dahulu perempuannya.

Para akhwat bukanlah hanya sebagai pengetik ketika membuat surat, tapi dari pikiran-pikiran kalianlah para akhwat akan melahirkan kepekaan social yang tinggi, dibalik kelembutanmu ada ketegasan dalam menegakkan kebenran, dibalik kata-katamu terucap mutiara untuk senantiasa mencerahkan, jadi manfaatkan seluruh potensimu ini untuk berdakwah, jangan tinggal diam saudaraku, potensi yang senantiasa dibutuhkan masyarakat sekitar.

Langkah konkret kita dalam bergerak untuk memperjuangkan ekonomi islam ini selain belajar adalah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan dan mensosialisasikannya. Perjuangan kita tidaklah hanya cukup berada dibangku kuliah saja, kita harus berperan aktif dalam perbaikan umat ini dengan ekonomi islam, maka persiapkan diri kalian mulai dari sekarang, persiapan perbekalan kesana.

Persiapan untuk senantiasa belajar dan mengajarkan. Kontribusi nyata kita yang dibutuhkan dalam gerak dakwah ini. Jangan telalu terlena dengan kenyamanan dakwah yang kita lakukan, jangan merasa puas dengan apa yang kita kerjakan, kita msaih belum melkukan apa-apa bila disbanding dengan para sahabiah di jaman Rasulullah, yang sentiasa berjuang tanpa henti seperti asma yang dikenal dengan dua ikat pinggangnya yang tak pernah takut, seperti khodijah yang pelembut, penyayang serta menjadi pengusaha sukses sehingga dapat membiayai dakwah ini, seperti Aisyah dengan kepandaiannya, ummu sulaim yang arif lagi bijak, seperti Fatimah dengan ketegarannya.

Kita bukanlah srikandi ekonomi islam tapi kita adalah mujahidah ekonomi islam pewaris perjuangan sahabiyah, yang tidak akan pernah diam dalam berdakwah untuk menegakkan kalimat Allah yang senantiasa menjadikan sahabiyah adalah contoh utama kita bukan pelaku-pelaku wewayangan atau tokoh-tokoh nonfiksi lainnya. Memang sebagian besar wanita senantiasa diuji oleh gemerlapnya dunia, diuji karena wanita menyukai pujian, diuji yang mudah haus mata, diuji dengan nafsu belanja, ngobrol tanpa arah, akan tetapi saudaraku itu semua adalah hal kecil dan bukan penghalang dakwah ini.

Mujahidah tangguh tidak butuh dipuji, tidak butuh diberi sesuatu dari manusia, maujahidah tangguh tidak membutuhkan belas kasih manusia. Dalam ujian-ujian tersebut kita butuh belajar banyak tentang ekonomi islam, jikalau kita dapat memahami ekonomi islam secara menyeluruh maka kita tidak akan mudah tergelimang dalam harta dan dunia, sungguh kalau kita telah memaknai ekonomi islam, kita akan tahu bahwa harta kita bukan milik kita, harta ini hanya milik Allah semata, dalam prinsip-prinsip ekonomi islam pun telah disebutkan demikian.

Ketika kita memahami tentang hal ini kiata akan merasakan apapun yang telah kita berikan dalam dakwah ini hanyalah kecil dan sedikit, pengorbanan yang kita lakukan untuk mendapatkan harta akan terbalas jika harta kita benar-benar kita serahkan dalam dakwah ini, jadi jangan pernah ragu saudaraku untuk senantiasa bergerak dalam jalan dakwah ini walau setiap jalan dakwah ini selalu membutuhkan pengorbanan yang tidak kecil, maka yakinlah bahwa Allah pasti menggantinya secara lebih. Dalam Q.Surat At Taubah:111

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. “


Saudaraku maka dunia ini amat menipu, jangan mudah tertipu dengan perhiasan semu ini. Kuatkan azzam kita, kita hanyalah milik Allah bukan siapa-siapa. Dakwah ini tidak butuh sikap MANJA, CENGENG, KESIA-SIAN, dakwah ini butuh kader KOKOH dan MANDIRI yang dapat menjadi PENGGERAK PERUBAHAN.

Mari perbaiki diri menuju Allah, mari perbaiki diri untuk perbaikan umat, lindungi diri dari kemaksiatan-kemaksiataan, semoga kita senantiasa dilindungi Allah dari ujian-ujian dunia dari dari kesia-siakan bicara kita, dari perilaku yang masih ubud dunia. semoga kita semua diampuni dan dapat menjadi agent dari dakwah ekonomi islam ini.

NB
• buat saudari2ku di luar pulau jawa, mungkin kalian lebih sulit berjuang disbanding kami yang di jawa, tapi ingatlah saudaraku kalian punya saudara di jawa, walau jarak memisahkan kita tapi ukhuwah dan perjuangan ini tidak akan pernah terasa jauh, saya sering mendapat keluhan afwan ukhti akhwat disini masih sedikit bila dibandingkan di pulau jawa, maka ukhti jikalau sudah ada kekuatan yang kokoh dan hanya bersandar pada Allah maka semua itu akan mudah, be Optimis, Insya Allah perjuangan kalian akan dinilai lebih oleh Allah dibanding kita.

• Buat yang dipulau jawa: mungkin kalian merekrut lebih banyak akhwat dari pada ikhwan akan tetapi bagaimana kalian bias menjaga mereka dari jalan dakwah ini, sehingga jangan pernah terlena dengan keadaan yang ada, saling membantulah, perkuat ukhuwah, jarak bukanlah hambatan bagi kita, kini kita telah berusaha merapikan barisan dakwah ini maka ikut berkontribusilah kalian.

• Buat para punggawa organisasi ini: kalian adalah pemimpin kami maka berbuat adillah, jangan pernah meremehkan kekuatan kami, jangan pernah, birakan kami mandiri,,,,, jangan tertawakan kami, jangan permalukan kami dengan sikap-sikap kalian dan jangan ragukan kekuatan kami. Berjalanlah beriringan dalam dakwah ini. Kami bukanlah penghambat dakwah ini, kami adalah tombak dalam dakwah ini.

Afwanminkum jikalau ada yang tersakiti, jikalau ada yang tersinggung, tulisan ini hanya sebagai bukti ukhuwah diantara kita yang senantiasa menasehati dalam kebenaran. Wallahu a’lam bi showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar