BERBAIK DIRI DALAM IMAN, ILMU, AMAL, AKHLAK

JIWA INI NYATA TELAH DIPERJUALBELIKAN UNTUK KEMENANGAN, MENUJU JANNAH YANG DINANTI

catatan manis

Selasa, 14 September 2010

RINDUKU


Ya kali ini saya pingin menulis tentang kerinduan yang semakin membuncah pada diri ini untuk mempelajari ekonomi islam entah karena memang diri ini yang masih papa dalam perekonomian indonesia lebih baik ya.. semakin diri menginginkan perekonomian Indonesia lebih baik....

ya terus belajar untuk memperbaiki diri kemudian mengajarkan itulah yang menjadi prinsip saya sekarang menuju ekonom rabbani...
belajar terus tanpa henti...
sambil mendengar spirit rabbani kerinduan itu membuncah untuk mengantarkan diri memberikan kontribusi lebih pada negara ini walau mungkin diri masih belajar..
tapi kerinduan untuk menyatukan saudara-saudara seperjuangan seIndonesia ingin kurengkuh bersama..
menjadikan teman untuk belajar, mengajarkan kemudian mengamalkan...

ya karena rindu itu tidak dapat dibangun dengan sendiri tak dapat di tulis dan dipersembahkan untuk diri, semakin membuncah diri ini ketika melihat situasi bangsa yang semakin mencabik hati nurani terutama mengenai transaksi yang tidak adil, kemiskinan dimana-mana, riba, gharar, penipuan, berboros-boros...huuuu semua itu membuat hati tercabik...
'
tapi dari itu semua saya berusaha untuk melihat ke depan melihat matahari yang akan terbit membangun peradapan dimulai dari diri sendiri kemudian ke keluarga yang dilanjutkan ke masyarakat dan negara, saya sangat optimis jikalau saya juga memulai dari diri sendiri....ya dari diri untuk mencintai negeri....

melihat fenomena lagi sebagian besar transaksi perekonomian pun dikusai oleh kaum hawa.. inilah yang membuat saya semakin mencintai perjuangan ini, setiap kita pergi ke pusat perbelanjaan selalu penghuni terbanyakan adalah wanita...
ya hati semakin tergerak untuk menuntaskan aktifitas saya disini...
berusaha memenangkan wacana publik terlebih dahulu,,,,
ya wacana kepada kaum perempuan akan esensi prinsip-prinsip ekonomi syariah, yang menurut saya ini lebih penting ditegakkan dalam ekonomi islam selain perbankan dan lain, lainnya...

rinduku dimulai dari merindu pasar yang berkeadilan seperti zaman Rasulullah, zaman yang membuat saya terus merindu untuk kembali pada sunnahnya....

,,
ya.. memulai dari wanita maka perekonomian bangsa akan mudah diperbaiki...
dari sektor riil ..
sungguh tiang negara ini jangan sampai terabaikan....

wanita memilikii peranan penting dalam perkembangan ekonomi syariah untuk menegakkan prinsip-prinsip ekonomi syariah..
saya teringat dialog dengan bapak syafii antonio tentang keluarganya yang sangat menerapakan prisnip ini dalam keluarga.. seperti tidak ada riba dalam kehidupan rumah tangga, menerapkan jiwa kewirausahaan kepada anggota keluarga, melarang menjadi PNS, inilah sebenarnya tugas wanita dalam rumah tangga untuk mengenalakan prinsip ekonomi syariah sejak dini, ya sikap, jiwa ekonomi syariah, sang ekonom rabbani dimulai sejak dini, merindunya diri ini jikalau para kaum hawa di Indonesia yang faham ekonomi syariah tak hanya sibuk memperbaiki perekonomian negara melalui kerja diperbankan syariah, lembaga keuangan, pns, dll tapi esensi untuk menegakan prinsip ekonomi syariah pada diri dan keluarga sangat jarang diperhatikan, merindu diri ini akan para wanita sebagai tiang negara dapat memberikann kontribusi terbaik untuk negara melalui rumah tangganya....

sungguh rindu dan cintaku pada agama, diri, amanah, serta negara membuat aku bersemangat untuk berusaha menyatukannya... semoga Allah meridhoi kerinduanku dan cita-cita ku untuk membuat kuliah informal ekonomi syariah nasional secara on line yang dimulai dari akhwat, membuat buku tentang ekonomi syariah, memenangkan wacana publik akan pentingnya peranan wanita dalam perbaikan ekonomi indonesia, kemudian membuat sekolah ekonomi islam, menciptakan pasar yang berprinsip ekonomi syariah

Ya Allah kabulkan doaku ini..kami butuh bersatu untuk mewujudkanya.
rinduku ini semua hanya bermuara munuju kerinduanku yang sesungguhnya untuk menatap wajahMu ya Allah..berilah jalan kepada kami..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar